Kotabumi, Lampung (ANTARA Lampung) - Satuan Reserse Narkoba Polres Lampung Utara, Minggu (20/8) menangkap empat orang tersangka pengedar dan pengguna narkoba kenis sabu-sabu di ruang rapat Komisi III DPRD Lampung Utara.
Kepala Satuan Resnarkona Polres Lampung Utara Iptu Andry Gustami SIK ketika dikonfirmasi, Senin, mengatakan, keempat tersangka yang ditangkap adalah ME (41), wiraswasta beralamat di Jln Raden Intan
Kelurahan Kota Alam Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, RS (21), wiraswasta, beralamat di Jln Soekarno-Hatta Perumahan Kantor DPRD Lampung Utara.
Selanjutnya LS binti Arfandi (23), wiraswasta, alamat Simpang Alang-alang Kelurahan Talang Sebaris Kecamatan Sungkai Selatan, Lampung Utara dan Slt binti Samio Alif (21), alamat Menggala Jalur 2 Kabupaten Tulangbawang.
Iptu Andry menjelaskan, penangkapan berhasil dilakukan berdasarkan informasi masyarakat dan penyelidikan oleh tim opsnal selama dua bulan, dan pada Minggu (20/8) sekitar pukul 17.00 WIB keempat tersangka langsung ditangkap yang saat itu berada di ruang rapat Komisi III DPRD Lampung Utara dan ditemukan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan, katanya, antara lain tiga paket sedang sabu-sabu, 10 paket kecil sabu-sabu, satu timbangan digital, satu bundel plastik klip, empat unit HP, satu buah bong, satu buah pirex, satu buah lempengan alumunium dan uang tunai Rp233 ribu.
Saat ini, para tersangka berikut barang bukti sudah diamankan di Satres Narkoba Polres Lampung Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Lampung Utara, Jony Syahputra saat dikonfirmasi mengaku dia baru mengetahui penangkapan itu dari wartawan.
Sejak penyelidikan dua bulan lalu hingga hari ini, pihak Polres Lampung Utara tidak pernah ada yang memberitahu dan mengonfirmasi dirinya.
"Kami (Komisi III, red) siang ini akan segera menggelar rapat internal mendaklanjuti kasus penagkapan empat tersangka narkoba itu. Apa langkah yang kami ambil. Yang jelas kami atas nama lembaga, khususnya Komisi III, tidak terima ruangan kami dipakai untuk penyalahgunaan narkoba," kata Jony.
Ia minta agar para pelaku ditindak tegas sesuai proses hukum. Pihaknya juga akan memanggil orang atau petugas yang memegang kunci-kunci ruangan, dan harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
Jony mengungkapkan, tersangka RS adalah anak dari petugas kebersihan (office boy) yang bertugas memegang kunci ruangan (Komisi III) , sedangkan tersangka ME merupakan PNS yang bekerja di salah satu kantor kecamatan, sebelumnya pernah bekerja sebagai penjaga malam di Kantor DPRD setempat.
Namun ia mengaku tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan tersangka ME. (ANTARA)
Kepala Satuan Resnarkona Polres Lampung Utara Iptu Andry Gustami SIK ketika dikonfirmasi, Senin, mengatakan, keempat tersangka yang ditangkap adalah ME (41), wiraswasta beralamat di Jln Raden Intan
Kelurahan Kota Alam Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, RS (21), wiraswasta, beralamat di Jln Soekarno-Hatta Perumahan Kantor DPRD Lampung Utara.
Selanjutnya LS binti Arfandi (23), wiraswasta, alamat Simpang Alang-alang Kelurahan Talang Sebaris Kecamatan Sungkai Selatan, Lampung Utara dan Slt binti Samio Alif (21), alamat Menggala Jalur 2 Kabupaten Tulangbawang.
Iptu Andry menjelaskan, penangkapan berhasil dilakukan berdasarkan informasi masyarakat dan penyelidikan oleh tim opsnal selama dua bulan, dan pada Minggu (20/8) sekitar pukul 17.00 WIB keempat tersangka langsung ditangkap yang saat itu berada di ruang rapat Komisi III DPRD Lampung Utara dan ditemukan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan, katanya, antara lain tiga paket sedang sabu-sabu, 10 paket kecil sabu-sabu, satu timbangan digital, satu bundel plastik klip, empat unit HP, satu buah bong, satu buah pirex, satu buah lempengan alumunium dan uang tunai Rp233 ribu.
Saat ini, para tersangka berikut barang bukti sudah diamankan di Satres Narkoba Polres Lampung Utara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Lampung Utara, Jony Syahputra saat dikonfirmasi mengaku dia baru mengetahui penangkapan itu dari wartawan.
Sejak penyelidikan dua bulan lalu hingga hari ini, pihak Polres Lampung Utara tidak pernah ada yang memberitahu dan mengonfirmasi dirinya.
"Kami (Komisi III, red) siang ini akan segera menggelar rapat internal mendaklanjuti kasus penagkapan empat tersangka narkoba itu. Apa langkah yang kami ambil. Yang jelas kami atas nama lembaga, khususnya Komisi III, tidak terima ruangan kami dipakai untuk penyalahgunaan narkoba," kata Jony.
Ia minta agar para pelaku ditindak tegas sesuai proses hukum. Pihaknya juga akan memanggil orang atau petugas yang memegang kunci-kunci ruangan, dan harus bertanggungjawab atas kejadian ini.
Jony mengungkapkan, tersangka RS adalah anak dari petugas kebersihan (office boy) yang bertugas memegang kunci ruangan (Komisi III) , sedangkan tersangka ME merupakan PNS yang bekerja di salah satu kantor kecamatan, sebelumnya pernah bekerja sebagai penjaga malam di Kantor DPRD setempat.
Namun ia mengaku tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan tersangka ME. (ANTARA)