Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS merayakan ulang tahun ke-58 sekaligus peluncuran buku Himpunan Puisi "Kita Hanya Pohon" yang diramaikan pembacaan puisi oleh sejumlah politisi, eksekutif, dan seniman daerah ini.
"Sebuah peristiwa hari ini akan menjadi kenangan pada waktu yang akan datang. Bahagianya di saat hari jadi diiniasiasi Aura Publishing dengan komandonya Ikhsan Aura di Diggers Kafe Bandarlampung, Sabtu (4/6) malam, dan dihadiri sekitar 60 tamu para politisi, jurnalis, seniman, Dinas Kehutanan, akademisi Universitas Lampung, dan rekan-rekan lainnya," ujar Isbedy Stiawan, di Bandarlampung, Minggu (5/6).
Isbedy pun menyatakan, "Tak terbayangkan mereka yang rasanya `sangat jauh selama ini` bisa hadir, seperti Budi Hutasuhut, Oyos Saroso HN, Syamsul Arifien, Jauhari Zailani, Ferdi Gunsan, Syahrul Syah, Wandi Barboy Silaban, Yulizar Fadli Lubay, Semi Ikra Anggara di antara karib yang memang dekat secara batin Himawan Imron, Endri Kalianda, Syaiful Irba Tanpaka, Ahmad Rodiani, Zaki Iskandar, dan para jurnalis.
"58 tahun, ah angka yang datang hari ini," ujar sastrawan yang dijuluki "Paus Sastra Lampung" itu pula.
Sejumlah politisi, eksekutif, dan seniman ikut membacakan puisi dalam buku himpunan puisi karya Isbedy Stiawan yang diluncurkan itu.
Peluncuran puisi itu berkaitan pula peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Isbedy Stiawan mengatakan peluncuran sekaligus merayakan hari lahirnya ke-58 merupakan pertama kali. "Jadi saya berterima kasih pada Aura Publishing yang menjadi penghelat acara ini, juga dukungan semua pihak," ujar dia pula.
Bagi Isbedy, 58 adalah momentum sebagai manusia untuk melihat ke belakang dan menerka masa datang.
"Dalam dunia literasi pada tahun ini juga saya genap 38 tahun,mengingat karya saya pertama dimuat media cetak Jakarta pada 1978 atau tepat usia saya 20 tahun," ujar dia lagi.
Menurut Ikhsanudin dari Aura Publishing yang menerbitkan buku puisi ke-31 dari Isbedy Stiawan ZS, peluncuran tersebut sekaligus merayakan hari jadi ke-58 sastrawan Lampung yang tetap produktif. "Acara ini juga memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh bertepatan hari lahir Isbedy yakni 5 Juni," kata Ikhsan lagi.
Pemilik Aura Publishing itu menyatakan, terpenting dari acara ini adalah kegembiraan atas pemberian usia bagi Isbedy karena pada usianya yang ke-58 masih setia menggeluti dunia sastra.
"Yang membanggakan, ia tetap semangat meramaikan dunia literasi, masih produktif dan kualitas karya tetap dijaganya," ujar Ikhsan lagi.
Karena itu, lanjut dia, sepatutnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang layak buat Isbedy, mengingat tak banyak yang begitu setia menjalani kesenimanan dengan ajek. "Itu sebabnya, Aura sedapat mungkin memberi penghargaan kepada Isbedy," kata dia.
Ikhsan juga menjelaskan, diskusi yang dipandu Syaiful Irba Tanpaka ini menghadirkan Dinas Kehutanan Lampung dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung. Selain acara seremoni perayaan ulang tahun, baca puisi, dan penjualan buku puisi Isbedy.
Dia mengharapkan 58 tahun Isbedy Stiawan ZS dengan meluncurkan buku puisi "Kita Hanya Pohon" ini menjadi momentum dan memecut gairah bersastra di Lampung.
"Sebuah peristiwa hari ini akan menjadi kenangan pada waktu yang akan datang. Bahagianya di saat hari jadi diiniasiasi Aura Publishing dengan komandonya Ikhsan Aura di Diggers Kafe Bandarlampung, Sabtu (4/6) malam, dan dihadiri sekitar 60 tamu para politisi, jurnalis, seniman, Dinas Kehutanan, akademisi Universitas Lampung, dan rekan-rekan lainnya," ujar Isbedy Stiawan, di Bandarlampung, Minggu (5/6).
Isbedy pun menyatakan, "Tak terbayangkan mereka yang rasanya `sangat jauh selama ini` bisa hadir, seperti Budi Hutasuhut, Oyos Saroso HN, Syamsul Arifien, Jauhari Zailani, Ferdi Gunsan, Syahrul Syah, Wandi Barboy Silaban, Yulizar Fadli Lubay, Semi Ikra Anggara di antara karib yang memang dekat secara batin Himawan Imron, Endri Kalianda, Syaiful Irba Tanpaka, Ahmad Rodiani, Zaki Iskandar, dan para jurnalis.
"58 tahun, ah angka yang datang hari ini," ujar sastrawan yang dijuluki "Paus Sastra Lampung" itu pula.
Sejumlah politisi, eksekutif, dan seniman ikut membacakan puisi dalam buku himpunan puisi karya Isbedy Stiawan yang diluncurkan itu.
Peluncuran puisi itu berkaitan pula peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Isbedy Stiawan mengatakan peluncuran sekaligus merayakan hari lahirnya ke-58 merupakan pertama kali. "Jadi saya berterima kasih pada Aura Publishing yang menjadi penghelat acara ini, juga dukungan semua pihak," ujar dia pula.
Bagi Isbedy, 58 adalah momentum sebagai manusia untuk melihat ke belakang dan menerka masa datang.
"Dalam dunia literasi pada tahun ini juga saya genap 38 tahun,mengingat karya saya pertama dimuat media cetak Jakarta pada 1978 atau tepat usia saya 20 tahun," ujar dia lagi.
Menurut Ikhsanudin dari Aura Publishing yang menerbitkan buku puisi ke-31 dari Isbedy Stiawan ZS, peluncuran tersebut sekaligus merayakan hari jadi ke-58 sastrawan Lampung yang tetap produktif. "Acara ini juga memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh bertepatan hari lahir Isbedy yakni 5 Juni," kata Ikhsan lagi.
Pemilik Aura Publishing itu menyatakan, terpenting dari acara ini adalah kegembiraan atas pemberian usia bagi Isbedy karena pada usianya yang ke-58 masih setia menggeluti dunia sastra.
"Yang membanggakan, ia tetap semangat meramaikan dunia literasi, masih produktif dan kualitas karya tetap dijaganya," ujar Ikhsan lagi.
Karena itu, lanjut dia, sepatutnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang layak buat Isbedy, mengingat tak banyak yang begitu setia menjalani kesenimanan dengan ajek. "Itu sebabnya, Aura sedapat mungkin memberi penghargaan kepada Isbedy," kata dia.
Ikhsan juga menjelaskan, diskusi yang dipandu Syaiful Irba Tanpaka ini menghadirkan Dinas Kehutanan Lampung dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung. Selain acara seremoni perayaan ulang tahun, baca puisi, dan penjualan buku puisi Isbedy.
Dia mengharapkan 58 tahun Isbedy Stiawan ZS dengan meluncurkan buku puisi "Kita Hanya Pohon" ini menjadi momentum dan memecut gairah bersastra di Lampung.