Lampung Utara (ANTARA Lampung) - Pos komando taktis (poskotis) SPBU Usuf Kelapa Tujuh di Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara mencatat ada lima orang korban kecelakaan lalu lintas.
"Selama 11 hari sejak 10 Juli hingga sekarang, sebanyak lima orang yang menjadi korban lakalantas, yang terdata di poskotis," ujar Zelda, salah seorang petugas kesehatan, saat ditemui di Poskotis, Kotabumi, Selasa.
Ia merincikan satu orang mengalami luka berat, dan empat lainnya mengalami luka ringan. Untuk luka berat, seperti luka di kepala dan patah tangan. Sedangkan luka ringan, seperti luka lecet di tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya.
"Di poskotis, kami menangani korban yang dapat ditangani medis dasar. Jika sudah luka berat akan kami rujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Menurutnya, dalam penanganan korban kecelakaan, petugas kesehatan menyediakan obat-obatan kegawatdaruratan, seperti obat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), serta mendata jumlah pemudik yang sakit.
Ia mengatakan selama 11 hari, sebanyak 18 orang pemudik yang singgah untuk berobat. Rinciannya 16 pria dan tiga wanita yang mendapatkan penanganan penyakit di poskotis.
"Mereka kebanyakan mengalami sakit asam lambung," katanya.
Menurutnya, penyakit tersebut memang sering terjadi kepada seseorang terlebih ketika melakukan perjalanan jauh. Karena itu, dirinya menyarankan kepada pemudik, untuk tetap beristirahat cukup, dan mengonsumsi makanan yang sehat selama perjalanan.
"Untuk jumlahnya tercatat sebanyak 6 pemudik. Mereka kita kasih obat maag," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendapati penyakit pemudik antara lain, sakit kepala, infeksi saluran pernapasan akut, jantung, hipotensi.
Selain obat-obatan, pihak petugas kesehatan memberikan tempat untuk beristirahat kepada pemudik, dengan tiga tempat tidur. Petugas kesehatan setiap hari bertugas dibagi dalam tiga shif.
Pertama, pada pukul 08.00--14.00 WIB, shif kedua bertugas pada pukul 14.00--20.00 WIB, dan terakhir pada pukul 20.00 WIB-- 08.00 WIB.
"Setiap shifnya ada tiga orang. Yang jaga malam tentunya bukan perempuan dan tugasnya lebih berat dibandingkan dengan yang jaga siang hari," ujar salah satu tenaga medis di Puskesmas Madukoro itu.(Ant)
"Selama 11 hari sejak 10 Juli hingga sekarang, sebanyak lima orang yang menjadi korban lakalantas, yang terdata di poskotis," ujar Zelda, salah seorang petugas kesehatan, saat ditemui di Poskotis, Kotabumi, Selasa.
Ia merincikan satu orang mengalami luka berat, dan empat lainnya mengalami luka ringan. Untuk luka berat, seperti luka di kepala dan patah tangan. Sedangkan luka ringan, seperti luka lecet di tangan, kaki atau bagian tubuh lainnya.
"Di poskotis, kami menangani korban yang dapat ditangani medis dasar. Jika sudah luka berat akan kami rujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Menurutnya, dalam penanganan korban kecelakaan, petugas kesehatan menyediakan obat-obatan kegawatdaruratan, seperti obat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), serta mendata jumlah pemudik yang sakit.
Ia mengatakan selama 11 hari, sebanyak 18 orang pemudik yang singgah untuk berobat. Rinciannya 16 pria dan tiga wanita yang mendapatkan penanganan penyakit di poskotis.
"Mereka kebanyakan mengalami sakit asam lambung," katanya.
Menurutnya, penyakit tersebut memang sering terjadi kepada seseorang terlebih ketika melakukan perjalanan jauh. Karena itu, dirinya menyarankan kepada pemudik, untuk tetap beristirahat cukup, dan mengonsumsi makanan yang sehat selama perjalanan.
"Untuk jumlahnya tercatat sebanyak 6 pemudik. Mereka kita kasih obat maag," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendapati penyakit pemudik antara lain, sakit kepala, infeksi saluran pernapasan akut, jantung, hipotensi.
Selain obat-obatan, pihak petugas kesehatan memberikan tempat untuk beristirahat kepada pemudik, dengan tiga tempat tidur. Petugas kesehatan setiap hari bertugas dibagi dalam tiga shif.
Pertama, pada pukul 08.00--14.00 WIB, shif kedua bertugas pada pukul 14.00--20.00 WIB, dan terakhir pada pukul 20.00 WIB-- 08.00 WIB.
"Setiap shifnya ada tiga orang. Yang jaga malam tentunya bukan perempuan dan tugasnya lebih berat dibandingkan dengan yang jaga siang hari," ujar salah satu tenaga medis di Puskesmas Madukoro itu.(Ant)