Bandarlampung, (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengembangkan produk ikan teri asin siger dari Pulau Pasaran yang saat ini mulai dikenal masyarakat luas.
"Prospek pengembangan ikan teri asin siger ini cerah dan peminatnya pun mulai banyak," kata Wali Kota Bandarlampung, Herman HN di Bandarlampung, Senin.
Dia mengatakan saat ini Pemkot Bandarlampung berupaya membantu perluasan pemasaran produk itu salah satunya dengan cara memasang jaringan internet yang bisa diakses secara gratis.
Ia melanjutkan pemkot bekerja sama dengan Telkomsel, Diskominfo, Universitas Lampung (Unila) dan IBI Darmajaya menyediakan jaringan internet untuk mendukung pemasaran produk lokal berkualitas nasional itu.
"Promosi melalui internet dapat memudahkan nelayan dalam melebarkan jangkauan penjualannya," kata dia.
Herman HN mengungkapkan pemasangan wifi untuk nelayan dilakukan agar bisa mengetahui harga pasaran ikan teri, mereka pun bisa cepat memasarkan hasil tangkapannya.
Pulau Pasaran, Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandarlampung, merupakan salah satu sentra pengolahan ikan asin di Lampung. Pulau Pasaran memiliki luas sekira 12 hektare dan sebagian besar dari penduduknya berprofesi sebagai pengrajin ikan asin.
Untuk menunjang pengembangan potensi wisata di Pulau Pasaran, lanjut dia, pihaknya terus melakukan pembenahan infrastruktur menuju lokasi pengolahan ikan asin tersebut.
"Kami sedang melakukan pembenahan jalan untuk mempermudah akses ke Pulau Pasaran. Saya ingin melakukan pengembangan potensi wisata pulau itu," kata dia.
Selain itu, pemkot juga berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai penunjang majunya produksi olahan ikan asin di Pulau Pasaran. Pemasaran dari ikan teri siger asal Pulau Pasaran ini sudah menjamah beberapa kota besar di Indonesia.
"Kami dorong dengan pengadaan sarana dan prasarana nelayan, seperti jaring dan kapal," kata dia.
Sementara itu, sejumlah perajin ikan teri di Pulau Pasaran Bandarlampung menyebutkan mereka kerap memasok ikan teri ke Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten, Bogor, Bandung. Selain itu ke Palembang. Penjualan keluar daerah itu tidak mengurangi pasokan ke pasar modern dan tradisional di Bandarlampung.
"Kami juga memasok ikan teri untuk warga Bandarlampung. Umumnya pedagang yang datang ke Pulau ini membeli ikan teri, kemudian dijual mereka di pasar-pasar," kata Asep, salah satu perajin ikan teri asin di Pulau Pasaran.
Ia menyebutkan harga ikan teri yang dikirim ke Jawa atau ke Bandarlampung sama, namun kepada pembelinya dikenakan uang ongkos kirim dan uang angkut dari Pulau Pasaran.
Selain itu, sejumlah pengrajin ikan asin lainnya menyebutkan harga ikan naik minggu ini masih bertahan seperti pekan lalu.
Harga ikan teri asin masih bertahan di angka Rp60.000 per kg, sedang harga ikan teri jenis lainnya berkisar Rp55.000- Rp37.000 per kg.
"Prospek pengembangan ikan teri asin siger ini cerah dan peminatnya pun mulai banyak," kata Wali Kota Bandarlampung, Herman HN di Bandarlampung, Senin.
Dia mengatakan saat ini Pemkot Bandarlampung berupaya membantu perluasan pemasaran produk itu salah satunya dengan cara memasang jaringan internet yang bisa diakses secara gratis.
Ia melanjutkan pemkot bekerja sama dengan Telkomsel, Diskominfo, Universitas Lampung (Unila) dan IBI Darmajaya menyediakan jaringan internet untuk mendukung pemasaran produk lokal berkualitas nasional itu.
"Promosi melalui internet dapat memudahkan nelayan dalam melebarkan jangkauan penjualannya," kata dia.
Herman HN mengungkapkan pemasangan wifi untuk nelayan dilakukan agar bisa mengetahui harga pasaran ikan teri, mereka pun bisa cepat memasarkan hasil tangkapannya.
Pulau Pasaran, Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandarlampung, merupakan salah satu sentra pengolahan ikan asin di Lampung. Pulau Pasaran memiliki luas sekira 12 hektare dan sebagian besar dari penduduknya berprofesi sebagai pengrajin ikan asin.
Untuk menunjang pengembangan potensi wisata di Pulau Pasaran, lanjut dia, pihaknya terus melakukan pembenahan infrastruktur menuju lokasi pengolahan ikan asin tersebut.
"Kami sedang melakukan pembenahan jalan untuk mempermudah akses ke Pulau Pasaran. Saya ingin melakukan pengembangan potensi wisata pulau itu," kata dia.
Selain itu, pemkot juga berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan sebagai penunjang majunya produksi olahan ikan asin di Pulau Pasaran. Pemasaran dari ikan teri siger asal Pulau Pasaran ini sudah menjamah beberapa kota besar di Indonesia.
"Kami dorong dengan pengadaan sarana dan prasarana nelayan, seperti jaring dan kapal," kata dia.
Sementara itu, sejumlah perajin ikan teri di Pulau Pasaran Bandarlampung menyebutkan mereka kerap memasok ikan teri ke Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten, Bogor, Bandung. Selain itu ke Palembang. Penjualan keluar daerah itu tidak mengurangi pasokan ke pasar modern dan tradisional di Bandarlampung.
"Kami juga memasok ikan teri untuk warga Bandarlampung. Umumnya pedagang yang datang ke Pulau ini membeli ikan teri, kemudian dijual mereka di pasar-pasar," kata Asep, salah satu perajin ikan teri asin di Pulau Pasaran.
Ia menyebutkan harga ikan teri yang dikirim ke Jawa atau ke Bandarlampung sama, namun kepada pembelinya dikenakan uang ongkos kirim dan uang angkut dari Pulau Pasaran.
Selain itu, sejumlah pengrajin ikan asin lainnya menyebutkan harga ikan naik minggu ini masih bertahan seperti pekan lalu.
Harga ikan teri asin masih bertahan di angka Rp60.000 per kg, sedang harga ikan teri jenis lainnya berkisar Rp55.000- Rp37.000 per kg.