Kakanwil Kemenag Lampung sebut ada enam langkah cegah konflik sosial

id Lampung ,Kemenag Lampung ,Bandarlampung

Kakanwil Kemenag Lampung sebut ada enam langkah cegah konflik sosial

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Zulkarnain. ANTARA/HO-Kemenag Lampung

Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung menyebutkan terdapat enam langkah yang menjadi fokus dalam pencegahan konflik sosial bernuansa keagamaan di provinsi ini.

"Enam langkah tersebut mulai dari pemberdayaan penyuluh dan aparatur sipil negara (ASN), pembentukan tim deteksi dini berbasis aplikasi Si-Rukun," kata Kepala Kanwil Kemenag Lampung Zulkarnain, di Bandarlampung, Jumat.

Kemudian, lanjut dia, langkah selanjutnya yakni dialog lintas agama secara rutin, pembentukan desa kerukunan dan kampung moderasi, penguatan pesan damai dalam khutbah dan ceramah, hingga pengembangan pendidikan transformatif berbasis cinta bagi peserta didik di madrasah.

"Adapun dalam penanganan konflik, saya menekankan pentingnya dialog dan mediasi tokoh lintas agama, penegakan hukum terhadap aktor pemicu, penyusunan maklumat bersama tokoh adat dan Forkopimda, serta pembinaan terhadap kelompok keagamaan yang dinilai perlu mendapatkan re-edukasi," kata dia.

Menurutnya, seluruh upaya ini merupakan implementasi dari program ASTA PROTAS Kemenag RI 2025–2029, terutama pada fokus penguatan kerukunan dan cinta kemanusiaan.

"Kami mengajak seluruh pihak-pihak terkait untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga Lampung agar tetap damai, toleran, dan harmonis. Tentu Kita ingin memastikan Lampung tetap menjadi rumah bersama yang sejuk dan penuh saling menghormati," kata dia.

Ketua Tim Humas dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Alifah, sosialisasi terhadap pengembangan sistem deteksi dini atau "early warning system" (EWS) Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan telah dilakukan kepada para penyuluh dan ASN d lingkungan Kemenag.

"Harapannya dengan terus melakukan sosialisasi ini dapat memperkuat pemahaman aparatur terhadap konsep dan mekanisme kerja EWS, sekaligus meningkatkan kemampuan membaca potensi konflik di wilayah masing-masing," kata dia.

Pewarta :
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.