Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menilai perlambatan realisasi investasi triwulan III 2025 mencerminkan dampak pelemahan ekonomi di semester I 2025.
Namun, dirinya optimistis percepatan pemulihan ekonomi pada kuartal IV yang ditopang sejumlah program stimulus pemerintah bakal menjadi penentu peningkatan investasi untuk mengejar target tahunan.
"Karena ekonominya melambat, pasti investasinya melambat. Kan waktu semester I, dari bulan pertama sampai bulan Agustus awal September kali ya, ini kan mulai dibalik pelan-pelan," kata Purbaya di kantornya di Jakarta, Jumat.
Diketahui, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat realisasi investasi kuartal III 2025 mencapai Rp491,4 triliun, naik 13,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Meski demikian, momentum pertumbuhannya menunjukkan perlambatan jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan kuartal III tahun sebelumnya yang mencapai 15,24 persen.
Menurut Menkeu, tren perlambatan investasi hingga September tidak bisa dijadikan dasar tunggal untuk memperkirakan capaian akhir tahun. Purbaya tetap optimistis angka realisasi akan meningkat signifikan pada kuartal IV seiring membaiknya aktivitas ekonomi nasional.
Ia menyebut perhitungan target harus mempertimbangkan dinamika ekonomi kuartal akhir yang cenderung meningkat.
"Nanti kalau sudah mulai aktif lagi ekonominya, mulai hidup lagi, harusnya investasinya akan tumbuh lebih cepat. Jadi past performance tidak bisa dipakai untuk menghitung future performance," ujarnya.
Adapun Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat secara kumulatif, realisasi investasi Januari-September 2025 telah mencapai Rp1.434,3 triliun atau 75,3 persen dari target tahunan.
Dari total tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) berkontribusi Rp789,7 triliun atau 55,1 persen, sedangkan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp644,6 triliun atau 44,9 persen, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,95 juta orang.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyatakan tren pertumbuhan investasi mencerminkan pemulihan ekonomi yang konsisten.
Ia menyebut sektor industri logam dasar, barang logam, dan telekomunikasi masih menjadi penopang utama arus investasi, disusul pertambangan serta sektor transportasi dan pergudangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Purbaya menilai pemulihan ekonomi jadi penentu percepatan investasi
