Keterbatasan talent pool jadi alasan Liga Putri baru digelar pada 2027

id liga putri,erick thohir,pssi,sepakbola putri,timnas putri

Keterbatasan talent pool jadi alasan Liga Putri baru digelar pada 2027

Pemain Timnas Putri Indonesia Ajeng Sri handayani (kiri) dan Reva Oktaviani saat beraksi pada FIFA Women's Matchdaydi kawasan Stadion King AbdullahSport City, Jeddah, Kamis (20/2/2025) waktu setempat atau Jumat (21/2/2025) dini hari WIB melawan Arab Saudi. Pertandingan ini dimenangi Indonesia dengan skor 1-0 melalui gol Reva. (ANTARA/HO-PSSI)

Mudah-mudahan dengan pembangunan grassroot ini, talenta putri kita bisa cukup.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan Liga Putri baru dapat digelar pada 2027 karena talent pool di sepak bola putri masih belum setebal di kategori putra.

“Mudah-mudahan dengan pembangunan grassroot ini, talenta putri kita bisa cukup. Makanya kemarin setelah saya meeting dengan Ibu Vivin (Cahyani), beberapa Komite Eksekutif. Liga Putri, kiita kan maunya 2026, Tapi talent poolnya ini belum tebal. Terbukti tadi U12, U14 sudah mulai, U16 belum,” kata Erick pada jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Sabtu.

“Nah kalau ini kita bisa dapat 50 (pemain) saja, berarti kan di 2027 mereka umur 17 dan 19. Nah mungkin jadi cukup,” lanjut Erick.

Alasan lain utamanya adalah karena PSSI menginginkan kompetisi sepak bola putri dapat dikelola profesional dan berkelanjutan.

“Formula Liga Putri ini kan nanti delapan klub. Ya kita progres kan, memang karena jarak tempuhnya, tidak mungkin pakai pesawat. Ya kan jangan sampai bikin Liga Putri baru dua tahun bengek. Ya punya klub Liga Putri baru setahun tidak bayar gaji. Nah di 2027 kalau bisa 2026,” papar mantan Presiden Inter Milan itu.

“Saya mau benar-benar pastikan delapan klub, dia transportasinya kereta (api), bukan pesawat terbang. Karena biaya transportasi harus ditekan. Kalau tidak nanti batuk di tengah jalan,” ujarnya.

Dengan pilihan moda transportasi kereta api, maka Erick memperhitungkan jika klub-klub putri itu untuk langkah awal hanya berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Bali, maka biaya operasional diperkirakan adalah sebesar Rp8 miliar sampai Rp14 miliar per tahun.

“Jadi ini klubnya sudah seperti (klub) Liga 2. Jadi ya ini yang saya pastikan secara ekonominya sehat gitu. Jangan hanya sekedar mau PR (Public Relation)-ing, mau promosi-promosi, ternyata berhenti di tengah jalan. Jadi itu yang kita review. Minggu depan kita rapat lagi Liga Putri, untuk memastikan benar-benar angka ekonominya dan talentanya cukup,” pungkas Erick.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir jelaskan alasan Liga Putri baru digelar pada 2027