Kabupaten Bandung (ANTARA) - Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Kepolisian Republik Indonesia(Polri) menyebutkan Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara yang paling berkontribusi dalam pemeliharaan perdamaian dunia pada misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita semua patut berbangga karena saat ini Indonesia merupakan negara kontributor terbesar ketujuh di dunia baik polisi maupun militer dalam berbagai misi PBB,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol Krisna Mukti di Kabupaten Bandung, Selasa.
Krisna mengatakan sebagai negara kontributor pasukan terbanyak di dunia, Indonesia telah mengirimkan sebanyak 3.364 personel TNI dan Polri semenjak penugasan pada misi PBB pada tahun 1989.
Menurutnya keikusertaan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian merupakan wujud dari pelaksanaan amanat yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat.
“Hal ini merupakan implementasi dari amanat UUD 1945 Indonesia karena ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial,” kata dia.
Dia mengaku peringkat ketujuh yang diraih Indonesia dalam kontribusi pasukan perdamaian dunia merupakan bukti nyata dari komitmen dan dedikasi negara dalam menciptakan dunia yang lebih aman dan damai.
“Untuk itu kita semua sebagai keluarga besar Polri wajib memberikan upaya terbaik dalam kontribusi bidang perdamaian,” katanya.
Selain meningkatkan partisipasi Indonesia di dunia internasional, dalam misi perdamaian ini juga memberikan manfaat besar bagi personel yang terlibat.
Dia berharap pengalaman yang didapatkan selama bertugas di luar negeri dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan personel untuk dapat diterapkan dalam tugas-tugas kepolisian di dalam negeri.
“Mereka akan mendapatkan peningkatan kapasitas pengalaman yang akan berguna menjadi bekal saat nanti kembali melayani masyarakat di Indonesia,” kata dia.
Lebih lanjut, Krisna mengatakan pada 11 Oktober mendatang Indonesia kembali mengirimkan sebanyak 150 personel Pasukan Garuda Bhayangkara dalam misi memelihara perdamaian ke Afrika Tengah.
Dari 150 personel tersebut terdiri atas 122 orang polisi laki-laki dan 28 polisi wanita. Mereka mengemban tugas melindungi aset-aset PBB, memfasilitasi bantuan kemanusiaan, memberikan perlindungan HAM, mendukung keadilan, dan supremasi hukum.
“Tidak lama lagi mereka akan berangkat melintasi benua untuk bertugas dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di negara Afrika Tengah,” kata Krisna.