Jakarta (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyerahkan dugaan pelanggaran keterlibatan kepala desa (kades) saat safari politiknya ke Ambon, Maluku untuk didalami oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
“Ya, entar biar didalami Bawaslu,” kata Gibran saat ditemui di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu.
Pendamping Prabowo Subianto itu sebelumnya sudah mengatakan bahwa ia disanksi dan dipanggil apabila terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana diduga oleh Bawaslu Provinsi Maluku.
“Oh silakan jika ada pelanggaran, ada dugaan-dugaan yang tidak benar. Kami siap disanksi, dipanggil seperti kapan hari, silakan,” kata Gibran ditemui usai kunjungannya di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/1) malam.
Diketahui, Bawaslu Provinsi Maluku menyebut kunjungan Gibran Rakabuming Raka di Kota Ambon, Senin (8/1), diduga melanggar aturan. Pelanggaran itu terlihat atas adanya keterlibatan perangkat-perangkat desa yang hadir dalam kunjungan pasangan Prabowo Subianto itu.
"Cawapres dengan nomor urut 2, itu langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala pemerintah negeri (KPN) dan kepala desa, baik dari Kota Ambon maupun Kabupaten Maluku Tengah di SwissBell Hotel. Dugaan awal itu kami menyatakan bahwa ini adalah pelanggaran saat kunjungan cawapres Gibran di Maluku,” kata Anggota Bawaslu Provinsi Maluku, Samsun Ninilouw, di Ambon, Kamis (11/1).
Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Maluku, Samsun Ninilouw lebih lanjut menyebut ada sebanyak 30 kepala desa di Maluku Tengah (Malteng) dan Kota Ambon terindikasi melanggar Undang-Undang (UU) Pemilu.
Puluhan kepala desa itu diduga melanggar Pasal 280 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu karena mereka disebut ikut menghadiri bahkan menyatakan dukungan terhadap Gibran.
“Pada prinsipnya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menyebutkan melibatkan kepala desa dan perangkat desa itu merupakan pelanggaran,” ucap Samsun di Ambon, Jumat (12/1).
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan hasil pengawasan (LHP) yang diterima dari para pimpinan, pihaknya menemukan sekitar 30 kades terindikasi melanggar UU Pemilu dari estimasi 100 orang yang diundang, saat itu.
Berita Terkait
Wapres: Segera lapor jika perayaan Natal dipersulit
Rabu, 18 Desember 2024 5:26 Wib
PAN sebut 1.000 persen buka pintu bagi Jokowi dan keluarga
Jumat, 13 Desember 2024 5:21 Wib
Gibran bersama istri nyoblos di TPS 018 Kelurahan Manahan-Solo
Rabu, 27 November 2024 11:13 Wib
Wapres Gibran Rakabuming serahkan bantuan kemasyarakatan dari aduan "Lapor Mas Wapres"
Selasa, 19 November 2024 16:50 Wib
Gibran tinjau langsung layanan "Lapor Mas Wapres"
Selasa, 12 November 2024 12:41 Wib
Menko Polkam: Kanal aduan "Lapor Mas Wapres" percepat respon pemerintah
Selasa, 12 November 2024 5:21 Wib
"Lapor Mas Wapres" adalah akses cepat masyarakat sampaikan aspirasi
Senin, 11 November 2024 11:20 Wib
Hari Pahlawan, Wapres Gibran pimpin upacara peringatan di TMP Kalibata
Minggu, 10 November 2024 14:58 Wib