Polsek TBU gelar binluh ke sekolah cegah prilaku anarkis genk motor
Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Teluk Betung Utara (TBU), Polresta Bandarlampung, melaksanakan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) ke sekolah-sekolah guna mencegah prilaku anarkis geng motor.
"Kegiatan ini dilakukan kepada siswa yang berada di kawasan TBU, guna menghindari penyebaran anggota genk motor yang berdampak tawuran antar pelajar," kata Kapolsek Teluk Betung Utara Kompol Trisnadi Putra, di Bandarlampung, Jumat.
Dia mengatakan kegiatan Binluh telah dilakukan di salah satu sekolah yang berada di wilayah TBU yakni di SMK Satu Nusa 3.
"Binluh yang kami laksanakan di SMK Satu Nusa 3 adalah bentuk tindak lanjut upaya kepolisian dalam memperkecil ruang lingkup penyebaran geng motor yang berdampak kepada tawuran antar pelajar," kata dia.
Selain itu, kegiatan ini juga guna menghindari siswa dari prilaku kurang baik lainnya seperti ugal-ugalan mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya dengan membawa senjata tajam, melakukan tindakan anarkis terhadap masyarakat serta melakukan perusakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
"Siswa merupakan generasi penerus yang harus dijaga secara bersama, jika fenomena ini tidak cepat kita atasi akan berdampak kepada kemajuan generasi di masa mendatang,", kata dia.
Ia mengatakan maraknya kelompok geng motor ini dapat terjadi kepada siswa dengan beragam penyebab yakni, adanya krisis identitas (cari pengakuan), kontrol diri yang lemah, keluarga tidak harmonis, bergaul dengan teman yang tidak baik, lingkungan sosial yang kurang baik, kurangnya pengawasan dan iman yang lemah.
"Di sinilah peran kepolisian bersinergi kepada pihak sekolah untuk memberikan edukasi kepada siswa agak tidak terlibat geng motor ataupun tawuran. Selain berdampak buruk kepada siswa itu sendiri juga menimbulkan keresahan terhadap masyarakat," kata dia.
Ia pun meminta kepada seluruh pihak sekolah agar dapat memberikan sanksi tegas dan berat kepada siswa yang kedapatan tergabung dalam geng motor dan terlibat tawuran.
"Bila perlu siswa yang gabung geng motor dan terlibat tawuran dikeluarkan dari sekolah. Ini merupakan tahapan yang lebih serius dari pihak kepolisan dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, soal sanksi tersebut," kata dia.
Ia pun menghimbau agar para siswa dan siswi dapat mencari kesibukan yang positif dalam mengisi waktu luang.
"Saya berpesan kepada seluruh Siswa SMK Satu Nusa 3 agar mencari kesibukan yang positif seperti menyalurkan hobi di bidang olah raga sehingga terhindar dari kelompok geng motor yang sangat berdampak buruk," kata dia.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Gulak-Galik Bripka Mirta Oktavani, meminta kepada seluruh siswa SMK Satu Nusa dan lainnya dapat meminta masukan kepada pamong setempat apabila terdapat permasalahan untuk dicarikan solusinya.
"Siswa yang bersekolah di kawasan Gulak-Galik ini bisa menghubungi saya (Bhabinkamtibmas) atau pamong lainnya bila ada permasalahan, nanti kami carikan jalan keluarnya, jangan sebentar-sebentar langsung tawuran ataupun berkelahi, karena itu akan merugikan mereka sendiri dan juga keluarga," kata dia.
"Kegiatan ini dilakukan kepada siswa yang berada di kawasan TBU, guna menghindari penyebaran anggota genk motor yang berdampak tawuran antar pelajar," kata Kapolsek Teluk Betung Utara Kompol Trisnadi Putra, di Bandarlampung, Jumat.
Dia mengatakan kegiatan Binluh telah dilakukan di salah satu sekolah yang berada di wilayah TBU yakni di SMK Satu Nusa 3.
"Binluh yang kami laksanakan di SMK Satu Nusa 3 adalah bentuk tindak lanjut upaya kepolisian dalam memperkecil ruang lingkup penyebaran geng motor yang berdampak kepada tawuran antar pelajar," kata dia.
Selain itu, kegiatan ini juga guna menghindari siswa dari prilaku kurang baik lainnya seperti ugal-ugalan mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya dengan membawa senjata tajam, melakukan tindakan anarkis terhadap masyarakat serta melakukan perusakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
"Siswa merupakan generasi penerus yang harus dijaga secara bersama, jika fenomena ini tidak cepat kita atasi akan berdampak kepada kemajuan generasi di masa mendatang,", kata dia.
Ia mengatakan maraknya kelompok geng motor ini dapat terjadi kepada siswa dengan beragam penyebab yakni, adanya krisis identitas (cari pengakuan), kontrol diri yang lemah, keluarga tidak harmonis, bergaul dengan teman yang tidak baik, lingkungan sosial yang kurang baik, kurangnya pengawasan dan iman yang lemah.
"Di sinilah peran kepolisian bersinergi kepada pihak sekolah untuk memberikan edukasi kepada siswa agak tidak terlibat geng motor ataupun tawuran. Selain berdampak buruk kepada siswa itu sendiri juga menimbulkan keresahan terhadap masyarakat," kata dia.
Ia pun meminta kepada seluruh pihak sekolah agar dapat memberikan sanksi tegas dan berat kepada siswa yang kedapatan tergabung dalam geng motor dan terlibat tawuran.
"Bila perlu siswa yang gabung geng motor dan terlibat tawuran dikeluarkan dari sekolah. Ini merupakan tahapan yang lebih serius dari pihak kepolisan dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah, soal sanksi tersebut," kata dia.
Ia pun menghimbau agar para siswa dan siswi dapat mencari kesibukan yang positif dalam mengisi waktu luang.
"Saya berpesan kepada seluruh Siswa SMK Satu Nusa 3 agar mencari kesibukan yang positif seperti menyalurkan hobi di bidang olah raga sehingga terhindar dari kelompok geng motor yang sangat berdampak buruk," kata dia.
Sementara itu Bhabinkamtibmas Gulak-Galik Bripka Mirta Oktavani, meminta kepada seluruh siswa SMK Satu Nusa dan lainnya dapat meminta masukan kepada pamong setempat apabila terdapat permasalahan untuk dicarikan solusinya.
"Siswa yang bersekolah di kawasan Gulak-Galik ini bisa menghubungi saya (Bhabinkamtibmas) atau pamong lainnya bila ada permasalahan, nanti kami carikan jalan keluarnya, jangan sebentar-sebentar langsung tawuran ataupun berkelahi, karena itu akan merugikan mereka sendiri dan juga keluarga," kata dia.