Guru di Kota Palangkaraya budidaya lebah madu

id Dompet Dhuafa, Guru budidaya lebah madu, madu trigona

Guru di Kota Palangkaraya budidaya lebah madu

Guru di Kota Palangkaraya budidaya lebah madu. Foto Antara/HO-Dompet Dhuafa.

Palangkaraya (ANTARA) - Puji Siswanto Penanggungjawab Program Dompet Dhuafa Kalimantan Tengah mengajukan sebuah program  “Pemberdayaan Guru melalui Budidaya Madu Kelulut” di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Program ini lolos  direalisasikan Tahun 2022. 

Puji Siswanto beralasan menuangkan gagasan budidaya madu karena ingin meningkatkan kesejahteraan guru melalui  pemberdayaan usaha yang bisa dijadikan kegiatan sampingan. 

Menurut Puji, budidaya dan ternak madu kelulut adalah yang paling cocok, karena budidaya tawon madu tidak harus dijaga setiap saat. Apalagi Lebah kelulut (klancing, klanceng, lonceng, teuweul, gala-gala) dengan nama ilmiah Apis Trigona ini banyak ditemui di hutan Kalimantan. 

"Tujuannya adalah bagaimana lembaga filantropi ini dalam mengelola dana Ziswaf tidak hanya dengan memberikan kebutuhan penerima manfaat, namun juga dengan pemberdayaan ekonomi. Kita pilih sebuah pemberdayaan usaha yang bisa dijadikan sambilan, yaitu budidaya madu kelulut," jelas pak Puji saat tim Dompet Dhuafa Pusat menyambangi, Kamis (10/11/2022).

Program pemberdayaan  ini mulai berjalan  April 2022. 

Sebelum mulai budidaya madu, tim Dompet Dhuafa Kalimantan Tengah menanam berbagai macam tanaman sebagai sumber pakan lebah.Tamanan yang ditanam adalah tanaman berbunga. Di antaranya:  bunga kaliandra merah, air mata pengantin, laliandra paguda, galam, bunga krokot, matahari mini, markisa, tanaman tanaman buah.

Kemudian tim membeli 110 log kayu (rumah koloni lebah kelulut). 

Adapun penerima manfaat ini adalah para guru di Sekolah Sahabat Alam, di Jl. RTA Milono No km  4, Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Guru penerima manfaat  program ini sebanyak  5 orang. Setiap orang  mengelola 20 rumah koloni lebah kelulut. Lebihnya, sebanyak 10 rumah koloni madu dikelola siswa kelas 6, untuk belajar beternak dan berwirausaha. 


Kini, para penerima manfaat sedang belajar memecah koloni lebah. Cara  memecah koloni madu ini dibimbing oleh pak Budi, seorang tutor madu profesional. Harapannya, tahun depan dapat memecah hingga 50 koloni.

Dengan demikian jumlah rumah koloni madu bisa bertambah 160, dan penerima manfaat bertambah sebanyak 10 orang.

Sejalan dengan berkembangnya program budidaya tersebut, berbagai masalah pun kerap dialami. Salah satu kendala budidaya ternak madu ini  hama, seperti semut, cicak, katak, dan lebah besar. Paparan matahari pun  dapat mempengaruhi kenyamanan koloni lebah.

Tentang Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 29 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.