Menjelajahi Jakarta dengan mobil listrik Wuling Air ev

id wuling air ev,wuling,ev,Antara Lampung,Lampung Update

Menjelajahi Jakarta dengan mobil listrik Wuling Air ev

Rombongan jurnalis mengendarai Wuling Air ev dalam rangkaian acara "Green Mobility Experience" dengan rute Creative City Journey di Jakarta, Rabu (21/9/2022). ANTARA/HO/Wuling Motors

Jakarta (ANTARA) - Wuling Motors baru saja meluncurkan kendaraan listrik terbarunya, Air ev, yang juga dirakit secara lokal di Indonesia.

Wartawan ANTARA bersama awak media lain berkesempatan menjajal mobil listrik kompak ini lebih jauh lagi, yakni dengan menjelajahi berbagai jalanan di Ibu Kota Jakarta, untuk menilik performa mobil bertenaga baterai listrik nan imut ini.

Berikut ulasan wartawan kantor berita Indonesia ini yang mengendarai Wuling Air ev tipe termahal, Long Range, secara langsung dengan ragam kondisi mobilitas di Jakarta, baik sebagai pengemudi ataupun penumpang.

Bertolak dari daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, perjalanan dimulai menuju kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Sepanjang perjalanan, pengemudi menempuh rute arteri Permata Hijau, kemudian masuk tol Jakarta–Tangerang dan diteruskan ke jalan tol JORR serta masuk ke area PIK.

Pada kombinasi rute tersebut, pengemudi bisa menjajal mode berkendara dari Wuling Air ev yakni Normal, Eco, dan Sport. Mode Eco, yang lebih ramah lingkungan, merupakan opsi yang menawarkan kecepatan paling aman dan tergolong paling lambat jika dibandingkanpilihan mode berkendara lainnya.

Saat berganti mode berkendara menuju Normal dan Sport, pengemudi bisa langsung merasakan mesin berakselerasi dengan cepat. Untuk mode Sport, kecepatan maksimum dari Air ev diklaim mencapai 100-110 km/jam.

Yang menarik, pengemudi bisa mengatur sendiri peringatan dan batas kecepatan jika mobil melaju terlalu kencang. Terdapat pengaturan yang memungkinkan mobil untuk mengingatkan bila kita berkendara lebih dari kecepatan maksimum yang telah diatur.

Wuling Air ev varian Long Range mampu menempuh jarak jauh, yakni hingga 300 kilometer, kapasitas baterai 26,7 kWH dengan durasi pengisian daya 4 jam dengan daya 6,6 kW. Perjalanan rute pertama pun dapat ditempuh dengan waktu relatif cepat dan konsumsi daya yang tidak terlalu besar.



Menilik ke spesifikasi selanjutnya, mobil ini hadir dengan desain mungil berdimensi 2.974 mm x 1.505 mm x 1.631 mm yang mampu memuat empat penumpang. Rasanya, mobil ini cocok untuk mobilitas di perkotaan untuk individu maupun membawa keluarga kecil.

Sebagai mobil dengan teknologi yang masih baru untuk masyarakat Indonesia, Wuling memberikan desain eksterior yang futuristik, terlihat dari desain extended horizon DRL Lamp, illuminous Wuling logo, modern parallel head lamp-rear lamp dengan skema dua warna pada bodi.

Di sisi interior, Wuling Air ev dilengkapi dengan fitur kelas premium, pertama adalah Wuling Indonesian Command (WIND). WIND merupakan fitur perintah suara satu-satunya yang menggunakan Bahasa Indonesia.

Pengoperasian fitur ini dapat dilakukan dengan cukup mudah. Bisa dengan mengucapkan "Halo Wuling" atau menekan tombol sisi kanan pada lingkar kemudi untuk mengaktifkannya. Berbagai pengaturan fungsi kendaraan dapat diakses melalui perintah suara ini, meliputi radio, AC, jendela, telepon, aplikasi online, volume, waktu, sampai dengan musik.

Mungkin bagi pengendara baru, akan sedikit "kagok" dengan tombol-tombol di berbagai area seperti setir hingga konsol. Di area setir, pengemudi bisa mengatur volume musik hingga perintah suara. Konsolnya yang juga tak kalah ringkas hadir dengan model rotary gear selector untuk transisi berkendara.
Lebih lanjut, ada juga fitur Wuling Remote Control App via Internet of Vehicle (IoV). Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk mengakses kendaraan dan fiturnya melalui aplikasi MyWuling+ yang terpasang pada ponsel pintar.

Dengan IoV, pengguna dapat menyalakan kendaraan, membuka atau mengunci pintu, hingga mendinginkan kabin melalui gawai yang sudah disediakan. Status pengisian daya dan sisa daya baterai Air ev pun juga dapat terlihat dari layar utama aplikasi tersebut.

Pada head unit kendaraan listrik Wuling ini terdapat beragam fitur yang dapat diakses oleh pengguna, yaitu AC, radio, musik, dan kontrol kendaraan. Selain itu, layar yang lebar ini juga berfungsi untuk menampilkan citra Rear Parking Camera dengan garis bantuan untuk memudahkan pengguna saat parkir.



Dukungan PLN

PT PLN (Persero) siap mendukung langkah PT Wuling Motors Indonesia yang memulai produksi perdana mobil listrik Wuling Air ev di Cikarang, Jawa Barat.

Langkah ini akan mempercepat transisi energi bersih melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan tentang percepatan kendaraan listrik yang dibuat pemerintah telah terbukti dapat mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, khususnya dalam mendukung produksi kendaraan listrik berbasis baterai. Hal ini ditandai peluncuran mobil listrik yang diproduksi Wuling Motors Indonesia di dalam negeri.

"Pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Presiden terkait percepatan kedaraan bermotor listrik berbasis baterai. Peluncuran ini membuktikan berbagai regulasi turunan Perpres yang sudah terbit bisa mendorong produksi kendaraan listrik," kata Airlangga dalam peresmian produksi perdana Wuling Air ev di Cikarang pada Senin, 8 Agustus 2022.

Airlangga meyebutkan, permintaan kendaraan listrik dunia pada 2040 mencapai 55 juta unit. Dengan adanya kendaraan listrik produksi dalam negeri diharapkan Indonesia bisa menjadi salah satu basis ekspor otomotif dunia.

"Industri alat angkut ini merupakan salah satu industri yang tumbuh dengan cepat. Hingga kuartal kedua tumbuhnya mencapai 7,35 persen. Kita lihat bahwa permintaan ev di dunia mencapai 55 juta unit di tahun 2040. Tentu ini mendukung agenda pemerintah terkait percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," ujarnya.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyatakan siap mendukung langkah Wuling yang memproduksi mobil listrik untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air.

"Kami tentu saja mendukung penuh langkah Wuling dan siap berkolaborasi dengan menyiapkan infrastruktur pendukung, menjamin keandalan pasokan listrik, hingga memberikan stimulus bagi pengguna kendaraan listrik," ujarnya.

Darmawan berharap dengan masifnya produksi kendaraan listrik akan mengakselerasi pengurangan emisi di sektor transportasi. Pasalnya, sektor transportasi yang mayoritas masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di Tanah Air.

“Semakin cepat pengembangan kendaraan listrik, penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan diproduksi dalam negeri semakin besar. Ini mendukung pemerintah dalam target Carbon Neutral 2060," ungkapnya.