Lampung Timur (ANTARA) - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dwita Ria mengatakan bahwa para petani cokelat di Kabupaten Lampung Timur harus diberikan pendampingan secara maksimal agar produk yang mereka budidayakan memiliki hasil yang baik tidak mengalami busuk buah.
"Saya sudah berkeliling di Lampung Timur dan banyak sekali pohon cokelat di sini baik yang di kebun ataupun di rumah-rumah, tapi banyak pula yang mengalami busuk buah," kata Dwita, di Lampung Timur, Lampung, Rabu.
Ia mengatakan bahwa banyaknya buah cokelat yang busuk di batang pohon dipengaruhi oleh bibit yang ditanam mereka bukanlah varietas unggul, sehingga diperlukan pelatihan agar para petani ini paham dan mengerti mana bibit yang bagus dan tidak serta cocok ditanam di Lampung Timur.
"Kalau saya tanya para petani ini sadar bahwa bibit yang ditanam mereka ini tidak bisa menghasilkan cokelat yang maksimal. Jadi ini sangat disayangkan padahal peluang ekspor komoditas tersebut cukup besar," ujarnya lagi.
Kemudian, kata dia pula, masih banyak petani juga masih belum melakukan pengolahan setelah panen dengan baik, seperti fermentasi serta pengeringan biji cokelat.
"Jadi selama ini masih pakai metode lama penjemurannya, tapi tetap laku ada yang beli juga, namun alangkah sayangnya karena pangsa pasar tidak hanya lokal. Meski begitu hal yang paling peting adalah membenahi produksinya dahulu agar lebih bagus dan tak busuk," ujarnya pula.
Salah seorang petani cokelat di Lampung Timur Solihin mengakui bahwa kebanyakan cokelat di sini memang mengalami busuk buah dan kanker batang.
"Kalau bibitnya setahu saya tidak jelek, masalah kenapa cokelat bisa busuk buah dan kanker batang ini kami juga kurang paham, maka sangat penting sekali adanya pelatihan-pelatihan agar petani lebih mengerti dan menghasilkan cokelat yang baik," kata dia.
Menurutnya dengan adanya kendala busuk buah itu akan mempengaruhi harga jual cokelat menjadi rendah.
"Kalau busuk buah juga masih bisa dijual, tapi harganya rendah yang tak bisa dijual kalau dia busuk buahnya menyerang cokelat yang masih muda," kata dia.
Berita Terkait
BPBD Bandarlampung siagakan Pusdalops untuk tampung keluhan warga
Senin, 18 November 2024 16:57 Wib
KPU Bandarlampung gelar simulasi pemungutan suara di Lapas Rajabasa
Senin, 18 November 2024 15:44 Wib
Bandarlampung sudah pasang rambu jalur evakuasi di lima kecamatan
Senin, 18 November 2024 13:36 Wib
Bawaslu: Pengawasan di masa tenang di Bandarlampung dintensifkan
Senin, 18 November 2024 5:02 Wib
Pemkot Bandarlampung gerakkan KWT untuk perkuat ketahanan pangan
Minggu, 17 November 2024 19:24 Wib
Pemkot Bandarlampung prioritaskan normalisasi untuk perlancar aliran sungai
Minggu, 17 November 2024 15:41 Wib
Dua paslon pilkada Bandarlampung bicara tekan angka kemiskinan
Jumat, 15 November 2024 21:14 Wib
Polda Lampung laksanakan pemeriksaan urine kepada anggota
Jumat, 15 November 2024 20:10 Wib