Jakarta (ANTARA) - Subaru menghentikan pengiriman tiga model kendaraan meliputi Forester, Outback dan Levorg yang diproduksi di Jepang setelah menemukan adanya masalah pada sensor mesin "boxer" CB18, menurut warta Nikkei, dikutip Minggu.
Mesin "boxer" CB18 merupakan mesin dengan konfigurasi pembakaran di dalam piston yang bergerak secara horizontal itu hanya digunakan untuk model mereka di Jepang.
Cacat mesin itu terdeteksi setelah adanya keluhan dari pengemudi bahwa mesin tidak mau hidup, atau mati saat mobil dijalankan.
Subaru telah mengirimkan 54.000 mobil yang terdampak kerusakan sensor itu sejak Oktober 2020. Pabrikan menyatakan siap mengganti komponen itu.
Penangguhan penjualan dan pengiriman mobil itu berlaku efektif mulai 6 April, dan Subaru berharap penundaan pengiriman itu tidak terjadi hingga lebih dari dua bulan.
Jumlah mobil yang tidak bisa dikirimkan selama periode penundaan ditaksir sebanyak 9.000 hingga 10.000 unit. Pengamat dari JPMorgan Securities Japan, Akira Kishimoto memproyeksikan masalah itu setara dengan 10 miliar yen laba operasi grup.
"Itu setara dengan 10 persen dari proyeksi laba operasi konsolidasi untuk tahun fiskal 2021," kata Kishimoto.
Berita Terkait
KPU Bandarlampung sebut 30 lembar surat suara cacat produksi
Rabu, 27 Desember 2023 14:00 Wib
Karena kameranya cacat, Ford tarik hampir setengah juta kendaraan
Sabtu, 28 Januari 2023 9:50 Wib
Hyundai dan Kia digugat gegara pencurian
Senin, 26 September 2022 8:17 Wib
Kap mesin terbuka secara tiba-tiba, Nissan tarik 300.000 SUV di AS
Rabu, 29 Juni 2022 8:59 Wib
Pengamat nilai penundaan pemilu membuat demokrasi Indonesia cacat
Sabtu, 26 Februari 2022 17:22 Wib
BMW "recall" K 1600 2019-2020 karena masalah cacat suspensi belakang
Selasa, 1 Februari 2022 17:18 Wib
Pirelli sebut insiden pecah ban di Baku bukan karena cacat produksi
Rabu, 16 Juni 2021 5:24 Wib
Dinkes cacat kasus kematian akibat COVID-19 di Lampung bertambah tujuh
Kamis, 10 Juni 2021 18:43 Wib