Anies harap kedua putra Haji Lulung teruskan perjuangan ayahnya
Beliau mendapat sanksi dari pimpinan partai dan menerima konsekuensi dari keputusannnya itu. Haji Lulung adalah pribadi yang konsisten. Inilah yang juga harus diteladani dari beliau
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap kedua putra mantan Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana (Haji Lulung) yakni Guruh Tirta Lunggana dan Hawali Mughni Lunggana dapat meneruskan perjuangan ayahnya berkontribusi pada pembangunan di Jakarta.
"Pesan buat yang saya hormati Guruh dan Hawali. Jangan pandang nama besar almarhum Haji Lulung sebagai beban, tapi pandanglah sebagai kehormatan bahwa kalian berdua meneruskan perjuangan beliau. Insya Allah dicatat sebagai salah satu mujahid hebat bagi tanah Betawi," kata Anies pada peringatan Harlah PPP ke-49 dan Istighosah Haji Lulung di Jakarta, Minggu.
Pada kesempatan tersebut, Anies juga menyatakan, bahwa almarhum Haji Lulung memiliki pendirian teguh, yang ditunjukan oleh almarhum pada pemilihan kepala daerah tahun 2017. "Saat itu Haji Lulung berani berseberangan dengan perintah partai untuk keteguhan dukungannya kepada saya (Anies)," katanya.
Anies menceritakan, saat itu H Lulung menduduki posisi sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta dimana PPP mendukung pasangan calon lainnya. Namun, H Lulung mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung Partai Gerindra dan PKS.
"Beliau mendapat sanksi dari pimpinan partai dan menerima konsekuensi dari keputusannnya itu. Haji Lulung adalah pribadi yang konsisten. Inilah yang juga harus diteladani dari beliau," ucapnya.
Setelah dikeluaran dari PPP dan bergabung dengan PAN, kemudian H Lulung kembali lagi ke PPP dan memimpin partai tersebut di DKI Jakarta. Namun,
konsekuensi dia tidak lagi menjadi anggota DPR RI dari PAN.
"Saya merasa bersyukur setelah tahn 2017. Hari ini saya bisa kembali lagi ke markas DPW PPP DKI Jakarta. Kalau melihat geliatnya saat ini, dengan dorongan dari Haji Lulung, saya yakin Insya Allah PPP akan kembali pada kejayaannya," ucap Anies.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi menyebut Haji Lulung sebagai sosok legendaris di Jakarta yang terlihat dari popularitasnya politisi dari akar rumput tersebut.
"Beliau merupakan legenda. Beliau politisi yang tumbuh dari akar umat, serta mengawali karir politik dari bawah," kata Gus Arwani di lokasi yang sama.
Terkait sikap dan langkah politik almarhum pada Pilkada DKI 2017 dinilai sebagai bukti betapa kuatnya "sense" politik Haji Lulung yang terkonfirmasi dengan kemenangan Anies dan berhasilnya dia menjadi pemimpin warga Jakarta.
"Itu adalah sebuah ijithad politik dari Haji Lulung yang benar dan tepat," tutur Arwani.
Karena itu, dia mengajak kader PPP di Jakarta untuk menjadikan Haji Lulung sebagai panutan dalam mengembangkan semangat untuk mengembalikan kebesaran PPP di ibu kota.
"Sekarang tentu menjadi tugas kita semua untuk mengembalikan kebesaran dan kejayaan PPP di Jakarta," tutur Gus Arwani.
Untuk diketahui, kegiatan istighosah ini digelar dalam rangkaian acara hari ulang tahun (Harlah) PPP ke-49, yang diperingati setiap 5 Januari.
Dalam acara ini, turut hadir mantan Wapres RI Hamzah Haz (mantan Ketum PPP periode 1998-2007), Wakil Menteri Agama KH Zainut Tauhid Sa'adi, Pimpinan MPR yang juga Waketum DPP PPP Arsul Sani, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi, dan Ketua DPP PPP Habib Farhan Al-Amri. Ada juga dua Anggota DPD RI asal Dapil Jakarta Fahira Idris dan Dailami Firdaus.
Dalam kesempatan ini, hadir juga putra almarhum Guruh Tirta Lunggana dan Hawali Mughni Lunggana serta kerabat Haji Lulung yang juga Plt Ketua Umum Bamus Betawi H Riano P Ahmad serta Ketua MUI DKI KH Munahar Muchtar.
"Pesan buat yang saya hormati Guruh dan Hawali. Jangan pandang nama besar almarhum Haji Lulung sebagai beban, tapi pandanglah sebagai kehormatan bahwa kalian berdua meneruskan perjuangan beliau. Insya Allah dicatat sebagai salah satu mujahid hebat bagi tanah Betawi," kata Anies pada peringatan Harlah PPP ke-49 dan Istighosah Haji Lulung di Jakarta, Minggu.
Pada kesempatan tersebut, Anies juga menyatakan, bahwa almarhum Haji Lulung memiliki pendirian teguh, yang ditunjukan oleh almarhum pada pemilihan kepala daerah tahun 2017. "Saat itu Haji Lulung berani berseberangan dengan perintah partai untuk keteguhan dukungannya kepada saya (Anies)," katanya.
Anies menceritakan, saat itu H Lulung menduduki posisi sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta dimana PPP mendukung pasangan calon lainnya. Namun, H Lulung mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung Partai Gerindra dan PKS.
"Beliau mendapat sanksi dari pimpinan partai dan menerima konsekuensi dari keputusannnya itu. Haji Lulung adalah pribadi yang konsisten. Inilah yang juga harus diteladani dari beliau," ucapnya.
Setelah dikeluaran dari PPP dan bergabung dengan PAN, kemudian H Lulung kembali lagi ke PPP dan memimpin partai tersebut di DKI Jakarta. Namun,
konsekuensi dia tidak lagi menjadi anggota DPR RI dari PAN.
"Saya merasa bersyukur setelah tahn 2017. Hari ini saya bisa kembali lagi ke markas DPW PPP DKI Jakarta. Kalau melihat geliatnya saat ini, dengan dorongan dari Haji Lulung, saya yakin Insya Allah PPP akan kembali pada kejayaannya," ucap Anies.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PPP Arwani Thomafi menyebut Haji Lulung sebagai sosok legendaris di Jakarta yang terlihat dari popularitasnya politisi dari akar rumput tersebut.
"Beliau merupakan legenda. Beliau politisi yang tumbuh dari akar umat, serta mengawali karir politik dari bawah," kata Gus Arwani di lokasi yang sama.
Terkait sikap dan langkah politik almarhum pada Pilkada DKI 2017 dinilai sebagai bukti betapa kuatnya "sense" politik Haji Lulung yang terkonfirmasi dengan kemenangan Anies dan berhasilnya dia menjadi pemimpin warga Jakarta.
"Itu adalah sebuah ijithad politik dari Haji Lulung yang benar dan tepat," tutur Arwani.
Karena itu, dia mengajak kader PPP di Jakarta untuk menjadikan Haji Lulung sebagai panutan dalam mengembangkan semangat untuk mengembalikan kebesaran PPP di ibu kota.
"Sekarang tentu menjadi tugas kita semua untuk mengembalikan kebesaran dan kejayaan PPP di Jakarta," tutur Gus Arwani.
Untuk diketahui, kegiatan istighosah ini digelar dalam rangkaian acara hari ulang tahun (Harlah) PPP ke-49, yang diperingati setiap 5 Januari.
Dalam acara ini, turut hadir mantan Wapres RI Hamzah Haz (mantan Ketum PPP periode 1998-2007), Wakil Menteri Agama KH Zainut Tauhid Sa'adi, Pimpinan MPR yang juga Waketum DPP PPP Arsul Sani, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi, dan Ketua DPP PPP Habib Farhan Al-Amri. Ada juga dua Anggota DPD RI asal Dapil Jakarta Fahira Idris dan Dailami Firdaus.
Dalam kesempatan ini, hadir juga putra almarhum Guruh Tirta Lunggana dan Hawali Mughni Lunggana serta kerabat Haji Lulung yang juga Plt Ketua Umum Bamus Betawi H Riano P Ahmad serta Ketua MUI DKI KH Munahar Muchtar.