Museum Lampung lakukan pelestarian budaya dengan isu kekinian

id Lampung ,Museum Lampung,Kebudayaan ,Budaya,Pelestarian budaya

Museum Lampung lakukan pelestarian budaya dengan isu kekinian

Kepala UPTD Museum Lampung Ruwa Jurai Budi Supriyanto, saat dimintai keterangan. Minggu. (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Jadi untuk tetap menyebarkan informasi dan hadir di tengah-tengah masyarakat kegiatan-kegiatan temporer kecil kami sajikan di youtube dan itu bisa diakses oleh publik, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Museum Lampung Ruwa Jurai melakukan pelestarian budaya dan sejarah kepada masyarakat dengan cara menggunakan isu kekinian sehingga apa yang disampaikan kepada publik bisa menjadi inspirasi mereka.

"Dalam upaya pelestarian budaya kami menggunakan isu kekinian tapi kita sajikan dengan benda-benda yang ada di museum," kata Kepala UPTD Museum Lampung Ruwa Jurai Budi Supriyanto, di Bandarlampung, Minggu.

Ia menyebutkan salah satu isu masa kini yang bisa dikaitkan dengan benda-benda sejarah di museum adalah gender, karena itu di museum ini masih mempertahankan satu pameran tentang perempuan Lampung.

"Jadi isu gender ini di dalamnya kita isi dengan penjelasan-penjelasan kedudukan perempuan di masa lalu itu seperti apa berdasarkan informasi-informasi dari benda sejarah yang ada di museum," kata dia.

Baca juga: Menelisik budaya Lampung melalui manuskrip kuno

Ia mengatakan informasi-informasi yang disajikan di museum ini sudah tentu telah melewati proses penelitian namun memang konsep penyampaiannya dibuat kekinian.

"Kita menginterprestasikan ulang benda-benda  itu dengan informasi-informasi yang telah dilakukan proses penelitian dan memang konsepnya kita buat kekinian sehingga penyampaian terkait kearifan lokal itu diharapkan dapat memperkuat jati diri dan masyarakat lokal menjadi bangga dengan kebudayaan sendiri," kata dia.

Kemudian, lanjut dia, selain melakukan pameran guna menyebarkan informasi guna melestarikan budaya lokal, pihaknya juga memiliki cara lain yakni melalui program publik yang melibatkan masyarakat agar menjadikan museum sebagai sumber informasi.

"Kalau pameran itu kegiatan yang harus dilakukan tapi ada cara lain juga seperti lomba cerdas cermat yang dilakukan di sini dan hal lainnya. Yang kita inginkan dari program-program seperti ini adalah bagaimana anak-anak muda masyarakat dapat memahami sejarah dan kebudayaan bangsa," kata dia.

Baca juga: Monografi Naskah Lampung diharapkan menjadi sumber pengetahuan budaya

Selain itu, lanjut dia, ke depan pihaknya akan membuat program duta museum sebagai salah satu langkah agar dapat berkomunikasi dengan anak-anak muda.

"Ini masih rencana, tapi tujuannya diadakan duta museum yang kita inginkan anak muda menjadi corongnya museum dalam pelestarian budaya," kata dia.

Budi juga mengatakan upaya lain guna menunjukkan eksistensi Museum Lampung dalam melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal adalah dengan menyajikan kegiatan-kegiatan melalui kanal youtube.

"Jadi untuk tetap menyebarkan informasi dan hadir di tengah-tengah masyarakat kegiatan-kegiatan temporer kecil kami sajikan di youtube dan itu bisa diakses oleh publik," kata dia.

Ia menegaskan hal paling penting yang ingin disampaikan yakni setelah masyarakat datang dan memperoleh informasi dari Museum Lampung mereka memiliki pengalaman dalam menelusuri cerita tentang eksistensi provinsi ini dalam sejarah bangsa.