Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengemukakan vaksin AstraZeneca nomor bets CTMAV 547 telah dinyatakan aman sehingga masyarakat diimbau tidak perlu memilih-milih jenis vaksin.
"Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia. Sehingga sudah pasti memenuhi syarat mutu dan aman digunakan. Jadi masyarakat tidak perlu takut, tidak perlu memilih jenis vaksin tertentu, karena semua vaksin ada saat ini adalah yang terbaik," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Siti Nadia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan menyambut baik atas hasil pengujian vaksin AstraZeneca nomor bets CTMAV 547 yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas produk vaksin dengan efek samping yang dilaporkan.
Dari hasil uji sterilitas dan uji toksisitas abnormal yang dilakukan di Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) Badan POM, memutuskan bahwa vaksin AstraZeneca nomor bets CTMAV 547 telah memenuhi syarat mutu sehingga aman untuk digunakan dalam program vaksinasi nasional COVID-19.
“Pengujian ini merupakan wujud kehati-hatian pemerintah dalam menyediakan vaksin COVID-19. Dengan hasil ini maka penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca bets CTMAV 547 dalam program vaksinasi nasional COVID-19 bisa kembali dilanjutkan,” katanya.
Pemerintah sempat menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca nomor bets CTMAV 547 pada 16 Mei 2021, menyusul proses investigasi dan pengujian oleh Badan POM terhadap keamanan dan efektivitas vaksin terhadap COVID-19.
Siti Nadia menegaskan bahwa program vaksinasi nasional hadir untuk memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat terhadap ancaman COVID-19.
"Untuk itu, pemerintah tentunya berupaya menghadirkan vaksin terbaik, yang bermutu dan efektif dalam melawan virus," katanya.
Berita Terkait
Kecanduan judol, ini cara terapi melawannya
Selasa, 19 November 2024 10:27 Wib
Sebanyak 13 dokter spesialis jantung Indonesia belajar ke China guna perkuat layanan
Selasa, 12 November 2024 11:22 Wib
Tim Kemenkes kaji program pemberantasan penyakit di Lampung Selatan
Kamis, 10 Oktober 2024 8:33 Wib
SIP dan STR pelaku perundungan PPDS akan dicabut
Rabu, 4 September 2024 5:37 Wib
Ada 542 laporan terkait perundungan masuk data Kemenkes
Rabu, 4 September 2024 5:34 Wib
Kemenkes: Tetap terapkan prokes, waspadai COVID-19 varian KP.1 dan KP.2
Rabu, 22 Mei 2024 20:03 Wib
IDI harap PPDS berbasis RS mampu jawab masalah maldistribusi dokter
Senin, 6 Mei 2024 15:17 Wib
Legislator Ihsan Yunus diperiksa KPK soal perusahaan di pengadaan APD Kemenkes
Kamis, 18 April 2024 17:50 Wib