Serda Pandu, awak KRI Nanggala-402 baru dua bulan menikah

id KRI Nanggala, kapal selam TNI AL,banyuwangi

Serda Pandu, awak KRI Nanggala-402 baru dua bulan menikah

Yayak Dwi Ernawati, keluarga (mertua) perempuan menunjukkan foto Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, yang ikut di dalam kapal selam KRI Nanggala-402. Yayak ditemui wartawan di Banyuwangi, Kamis (22/4/2021) malam. (FOTO ANTARA/Novi H.)

Setelah menikah, sekitar tiga hari kemudian langsung berangkat ke Surabaya, dan pada hari Senin (18/4) menghubungi kami menyampaikan akan mengikuti latihan militer, katanya
Banyuwangi, Jatim (ANTARA) - Salah satu awak kapal selam TNI-AL KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Laut Bali pada Rabu (21/4) sekitar pukul 03:45 WIB, yakni Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, baru dua bulan lalu melangsungkan pernikahan dengan istrinya Mega Dian Pratiwi (23).

Yayak Dwi Ernawati (46), mertua dari Serda Pandu, saat ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis malam menceritakan Serda Pandu belum genap dua bulan menikahi putrinya, Mega Dian Pratiwi.

"Setelah menikah, sekitar tiga hari kemudian langsung berangkat ke Surabaya, dan pada hari Senin (18/4) menghubungi kami menyampaikan akan mengikuti latihan militer," katanya.

Baca juga: Cerita dosen Unusa yang suaminya sebagai juru diesel KRI Nanggala-402

Yayak masih meyakini bahwa menantunya Serda Pandu akan kembali dan pulang dengan selamat.

"Saya sangat yakin Pandu akan kembali dengan selamat," kata Yayak, saat ditemui di kediamannya di Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Ia mengaku mendapatkan informasi mengenai hilang kontaknya kapal selam Nanggala-402 yang di dalamnya juga ada Serda Pandu, setelah berbuka puasa pada Rabu (21/4).

Baca juga: Kapal Singapura-Malaysia ikut cari kapal selam KRI Nanggala

Yayak mengaku memperoleh informasi hilang kontaknya Nanggala-402 dari teman-temannya. "Memang sampai sekarang kami belum dapat informasi secara utuh dari Lanal Banyuwangi, rencananya malam ini atau besok kami ke sana (Lanal)," tuturnya.

Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi di perairan utara Laut Bali. TNI telah mengerahkan lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 personel dalam proses pencarian.

Baca juga: Awal mula hilang kontak dengan KRI Nanggala saat penembakan torpedo