Kasus COVID-19 di Aceh capai lebih 8.000

id Aceh,Positif COVID-19,Aceh 8.000 kasus,Kasus Covid-19 Aceh,Virus Corona,Pemkab Aceh Besar,Pemerintah Aceh,Pemprov Aceh,B

Kasus COVID-19 di Aceh capai lebih 8.000

Arsip Foto - Petugas medis mengambil sampel swab tenggorokan salah seorang warga dalam pemeriksaan swab massal terkait COVID-19 di Kota Banda Aceh, beberapa waktu lalu. (Antara Aceh/Khalis)

Banda Aceh (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Aceh melaporkan ada tambahan 50 orang konfirmasi kasus baru positif virus corona, sehingga total telah mencapai 8.043 orang sejak awal terdeteksi kasus perdana pada Maret 2020.

"Hari ini konfirmasi kasus baru bertambah 50 orang dan penderita yang sembuh juga bertambah 14 orang," kata Juru Bicara GTPP COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis.

Dia menjelaskan puluhan kasus baru itu paling banyak berasal dari Banda Aceh 24 orang, warga Pidie dan Aceh Tengah masing-masing empat orang, warga Bener Meriah dan Aceh Timur juga sama-sama tiga orang.

Kemudian, lanjut dia, dua warga asal Kabupaten Aceh Utara, Bireuen dan Aceh Tamiang, serta masing-masing satu orang warga asal Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Singkil, Gayo Lues, Aceh Jaya serta satu warga luar daerah Aceh.

"Penderita yang sembuh bertambah 14 orang, yakni warga Aceh Tamiang delapan orang, Aceh Jaya empat orang dan Aceh Timur dua orang," kata dia, yang juga menyampaikan nihil pasien COVID-19 meninggal dunia per Kamis (19/11).

Secara kumulatif, warga terinfeksi COVID-19 di Tanah Rencong telah mencapai 8.043 orang, di antaranya 6.659 orang telah dinyatakan sembuh, 301 orang meninggal dunia dan 1.083 orang masih dirawat di rumah sakit rujukan atau isolasi mandiri.

Ia melanjutkan, Aceh telah keluar dari status zona merah, namun sebanyak 21 kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia tersebut masih dalam status oranye, atau resiko sedang penularan kasus COVID-19.

Sementara dua kabupaten lain, yakni Aceh Tenggara dan Aceh Barat Daya berstatus zona kuning, dengan penyebaran resiko rendah. Sebab itu, warga tetap diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Kita harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki indikator dan sub-indikator penanganan COVID-19 yang dievaluasi setiap minggu, dan kondisi menjadi lebih baik pada pekan depan," katanya.