HK klarifikasi perselisihan di gerbang tol Terbanggi Besar

id Lampung, hutama karya, jalan tol

HK klarifikasi perselisihan di gerbang tol Terbanggi Besar

Sejumlah pengendara melintas di jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan, Lampung, Selasa (28/4/2020). ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc. (ANTARA FOTO/ARDIANSYAH)

Bandarlampung (ANTARA) - Senior Eksekutif Vice Presiden of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya perselisihan antara petugas layanan transaksi gerbang tol dengan pengguna jalan.

"Saya selaku mewakili petugas jalan tol Hutama Karya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat kejadian tersebut, dan memastikan telah memberikan sanksi kepada petugas tol yang terlibat langsung di dalam insiden," kata Senior Eksekutif Vice Presiden of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan, melalui keterangan pers yang di terima di Bandarlampung. Sabtu.

Menurutnya, keejadian terjadi pada Jum’at (29/5) di Gerbang Tol (GT) Terbanggi Besar pada pukul 09.12.

Fauzan menjelaskan, kronologi kejadian yaitu pada saat insiden terjadi, terdapat masalah pada generator set (Genset) yang ada di gerbang tol sehingga mengakibatkan aliran listrik terputus dan proses transaksi menjadi terhambat.

Selain itu, pada saat yang bersamaan terdapat salah satu pengguna tol yang hendak melintas dan melakukan pembayaran di GT tersebut dengan menggunakan uang elektronik (UE).

Karena kondisi aliran listrik yang sedang mati, proses transaksi tidak dapat dilakukan dengan menggunakan  dan petugas meminta pengguna untuk membayar secara tunai yang ditolak oleh pengguna jalan dikarenakan saldo uang elektronik yang ia miliki masih mencukupi.

Menindaklanjuti hal tersebut, petugas memberikan opsi untuk keluar melalui GT lain atau menunggu, dan pengguna tol memilih untuk menunggu hingga aliran listrik dapat berfungsi kembali.

Saat sedang menunggu, pengguna tol menabrak Rubber Cone yang telah dipasang petugas dan menyebabkan terjadinya perselisihan antara petugas layanan transaksi tol dengan pengguna jalan.

Bahkan Hutama Karya selaku pengelola jalan tol mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh petugas tol telah menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimum (SPM).

Fauzan menjelaskan bahwa Hutama Karya selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, khususnya bagi pengguna jalan di setiap ruas tol yang dikelolanya.

"Kami dari perusahaan Hutama Karya mengimbau seluruh pengguna jalan tol untuk terus berhati-hati dan waspada dalam mengemudi," jelasnya