Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengapresiasi upaya pembatasan fisik (physical distancing) di tengah pandemi COVID-19 yang dilakukan umat Nasrani dengan memperingati Jumat Agung tanpa berkumpul di gereja.
“Terima kasih kepada umat Nasrani... pada hari ini Jumat Agung dilaksanakan dengan kegiatan ibadah bersama keluarga di kediaman masing-masing,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Dia menyebut hal tersebut merupakan upaya nyata dalam menerapkan imbauan pembatasan jarak fisik serta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang khususnya berlaku di Jakarta mulai hari ini.
“Kami bangga bahwa sudah melihat adanya kesungguhan untuk mematuhi (imbauan, red) ini karena hanya inilah kunci untuk memutus rantai penularan virus corona,” ujar Achmad Yurianto menambahkan.
Lebih lanjut, dia kembali mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah, melaksanakan ibadah di rumah, bekerja dari rumah, serta melakukan kegiatan-kegiatan yang konstruktif di rumah.
Jumat Agung sendiri merupakan salah satu ibadah dalam Pekan Suci menjelang peringatan Paskah pada Minggu (12/4), didahului dengan beberapa ibadah lain, di antaranya Minggu Palma (5/4) dan Kamis Putih (9/4).
Plt. Direktur Urusan Agama Katholik Kementerian Agama, F. X. Rudy Andrianto, dalam jumpa pers Jumat pagi menyampaikan kesepakatan antara pihaknya dan pihak gereja terkait ibadah di rumah.
“Kami sepakat meniadakan semua kegiatan keagamaan kegerejaan yang bersifat mengumpulkan umat, namun kita masih bisa merayakan di Gereja Katedral dan paroki, dengan sederhana tanpa kehadiran umat,” ucap dia.
Gereja Katedral Jakarta, misalnya, telah menjadwalkan gelaran misa Jumat Agung pada sore ini melalui kanal siaran langsung yang dapat diakses dengan internet atau saluran televisi.