Organda : Angkutan mudik masih kurang

id Bus, organda, travel, bakauheni

Organda : Angkutan mudik masih kurang

Sejumlah pemudik menunggu kedatangan bus di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan/file (ANTARA LAMPUNg)

Bakauheni (Antaranews Lampung) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Khusus Pelabuhan Bakauheni, Lampung  menyatakan angkutan mudik pada arus mudik Lebaran 2018 di pelabuhan penyeberangan tersebut masih kurang.
     
 "Kami menyiapkan 90 bus angkutan ditambah 56 bus tambahan. Namun demikian bus tersebut masih kurang untuk mengangkut penumpang terutama pada H-2 Lebaran," kata Ketua DPC Khusus Organda Pelabuhan Bakauheni, Ivan Rizal, di Bakauheni, Lampung Selatan, Senin.
         
Menurutnya,  sebanyak 56 bus tambahan yang disiapkan itu terdiri atas 20 unit dari Dishub dan 20 unit bus tambahan Organda dan 16 bus yang menuju wilayah Unit Dua  melalui lintas timur.
     
 Ia menyebutkan pada H-2 Lebaran lonjakan penumpang bakal terjadi. mengingat pada dua hari sebelum lebaran tahun lalu jumlah penumpang mencapai 31.000 orang.
      
Sementara lanjutnya, kapasitas penumpang bus antara 40 hingga 50 orang.
      
Ivan menjelaskan lonjakan penumpang itu diperkirakan tak terangkut angkutan mudik, kendati mereka juga menggunakan angkutan lain seperti travel dan angkutan umum lainnya.
       
Saat ini, lanjutnya, terdapat sekitar 200 travel yang beroperasi di Pelabuhan Bakauheni untuk melayani penumpang.
     
 "Jumlah itu juga masih kurang, jika terjadi lonjakan penumpang," jelasnya.
     
 Ivan menjelaskan, dengan jumlah armada yang ada,  jumlah penumpang yang dapat diangkut bus pada puncak arus mudik yakni H-2 sebanyak 21.000 penumpang bus dan sekitar 4.000 orang penumpang travel.
       
"Artinya jika melihat jumlah penumpang pada puncak mudik yang diperkirakan mencapai 31.000 orang, maka dengan kapasitas angkutan lebaran tersebut masih kurang," jelasnya.
       
Di sisi lain, menurutnya, untuk mengatasi penumpukan penumpang pada puncak arus mudik, pihaknya akan berkoordinasi  dengan instansi terkait seperti PT ASDP, pengelola kapal, petugas, dan lain-lain.
       
"Kami akan meminta pengelola kapal atau ASDP, terkait jumlah penumpang di dalam kapal. Sehingga kami dapat menyiapkan angkutan," ujarnya.
     
 Selain itu, tempat parkir angkutan lebaran juga harus terpisah, terbagi dalam sistem zonasi.
     
 Ivan mencontohkan untuk kendaraan angkutan umum (plat kuning) masuk zona C dan kendaraan lain masuk zona lainnya.
     
 Ia juga mengimbau pihak pelabuhan untuk menyegerakan pemudik untuk segera berangkat menggunakan angkutan umum yang tersedia setelah sampai di Pelabuhan Bakauheni.
     
 Sehingga, tidak terjadi penumpukkan penumpang di pelabuhan.