Nilai Ekspor Lampung Pada November Turun

id pelabuhan panjang, ekspor

Nilai Ekspor Lampung Pada November Turun

Ilustrasi. PELABUHAN PANJANG. Sebagian besar barang Sumatera bagian selatan diekspor atau diimpor melalui pelabuhan internasional ini. (ANTARA/Kristian Ali)

Bandarlampung,  (Antara Lampung) - Nilai ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 mencapai 299,2 juta dolar Amerika Serikat atau turun sebesar 14,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

"Nilai ekspor Lampung mulai Januari hingga November 2015 berhasil membukukan 3.583,5 juta dolar AS. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengalami kenaikan tipis sebesar 1 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menyebutkan, lima golongan barang utama ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati; kopi,teh,rempah-rempah; batu bara ; olahan dari buah-buahan/sayuran; serta bubur kayu/pulp.

Penurunan ekspor November 2015 terhadap Oktober 2015 terjadi pada empat golongan barang utama, yaitu golongan lemak dan minyak hewan/nabati turun 9,40 persen; kopi, teh rempah-rempah turun sebesar 40,41persen atau 35,8 juta dolar; olahan dari buah-buahan/sayuran turun 6,16% (1,3 juta dolar); dan bubur kayu/pulp turun sebesar 14,15% (2,0 juta).

Menurutnya, untuk barang dari golongan barang utama yang mengalami peningkatan ekspor yaitu batu bara meningkat 9,9 juta dolar atau 48,38 persen.

Kontribusi terbesar terhadap total nilai ekspor bulan November 2015 Provinsi Lampung dari lima barang utama adalah lemak dan minyak hewan/nabati; kopi,teh,rempah-rempah; batu bara; olahan dari buah-buahan/sayuran serta bubur kayu/pulp.

Nilai kontribusinya masing-masing, yaitu 40,96 persen; 17,64 persen; 10,18 persen; 6,57 persen dan 4,08 persen.

"Peranan kelima golongan tersebut mencapai 79,43 persen," tambah Adhi.

Negara utama tujuan ekspor Provinsi Lampung pada November 2015 yaitu ke Amerika Serikat yang mencapai 44,9 juta dolar, Italia 38,8 juta dolar, Tiongkok 25,8 juta dolar.

Kemudian disusul Jepang dan Taiwan dengan masing-masing nilai ekspornya 21,7 juta dolar dan 21,2 juta dolar. Peranan kelimanya mencapai 50,94 persen.*