Perusakan Bukit Camang Tetap Berlangsung

id bukit

Perusakan Bukit Camang Tetap Berlangsung

Kondisi Bukit Camang yang makin parah (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG)- Perusakan Bukit Camang yang termasuk dalam kawasan konservasi masih tetap berlangsung hingga sekarang, dan dalam dua pekan terakhir penambangan pasir, tanah dan bebatuan bukit itu telah menggunakan alat berat atau ekskavator.

Berdasarkan pantauan di Bukit Camang, Bandarlampung, Senin, ekskavator mulai digunakan secara terang-terangan untuk menggali material bukit itu, kemudian memasukkannya ke dalam berbagai truk yang sudah di parkir di kawasan bukit itu.

Perusakan bukit itu terus berlangsung dan puluhan orang setiap harinya menggantungkan kehidupan perekonomian keluarganya dengan bekerja sebagai buruh di daerah konservasi itu.

Sehubungan tidak adanya tindakan dari Pemkot Bandarlampung, kegiatan penambangan di bukit itu terus langsung, meski status kawasan itu adalah daerah konservasi.

Bebatuan, pasir dan tanah dari bukit itu umumnya diangkut menggunakan truk ke berbagai daerah di Bandarlampung melalui jalan pinggir kota.

Penambangan itu selain membahayakan keselamatan penambang dan warga setempat, juga kerap menimbulkan genangan air dan longsoran tanah ke jalan di sisi bukit itu saat hujan turun. Tanah berlumpur itu tentu berbahaya bagi keselamatan pengguna jalan, apalagi kondisi jalan yang cukup curam.

Penambangan itu juga berdampak berkurangnya daerah resapan air dan ruang terbuka hijau di Kota Bandarlampung. Di sisi bukit itu juga terdapat sekolah dan rumah-rumah warga, yang kerap terkena tumpahan air bercampur lumpur dari bukit saat hujan.

Penambangan ilegal itu telah berulangkali disorot oleh para pegiat lingkungan, seperti Walhi Lampung, namun aktivitas itu tetap berlangsung hingga sekarang. Padahal, Pemkot Bandarlampung telah menegaskan bahwa penambangan itu tanpa izin.

Sementara itu, sejumlah pengendara yang kerap melintasi jalan di kawasan bukit Camang itu, juga meminta aparat kepolisian membantu Pemkot menghentikan penambangan tersebut dengan merazia kendaraan yang mengangkut material tambang dari bukit konservasi itu.

"Cukup dengan menilang truk yang mengangkut material hasil penambangan dari bukit itu, kegiatan penambangan itu akan berhenti dengan sendirinya," ucap salah satu pengendara yang enggan disebutkan namanya.

Jalan yang melewati pinggiran Bukit Camang juga merupakan jalan pintas utama bagi warga kota Bandarlampung untuk menuju tempat kerjanya di Tanjungkarang dan Telukbetung, Bandarlampung.

Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.