Lampung Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Provinsi Lampung memastikan permasalahan sampah yang kian mendesak di wilayah tersebut dapat diatasi dengan berbagai program dan strategi yang baik.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Lampung Barat Pirwan saat dihubungi dari Lampung Selatan, Rabu, mengatakan pihaknya telah menggelar diskusi kelompok terpumpun untuk mengambil langkah serius dalam mengatasi persoalan sampah di wilayah itu.

“Sebagai salah satu langkah untuk mengatasi persoalan sampah ini dengan menggelar focus group discussion (diskusi kelompok terpumpun) agar dapat menyelamatkan Kabupaten Lampung Barat dari timbunan sampah,” katanya.

Dia mengatakan sampah ancaman serius daerah karena jika tidak dikelola dengan baik dapat memunculkan dampak beraneka ragam.

Oleh karena itu, kata dia, berbagai strategi dilakukan pemkab untuk pengelolaan sampah serta mendorong sinergi lintas sektor dan inovasi agar penanganan sampah di daerah itu dapat teratasi dengan baik.

Berdasarkan data DLH Lampung Barat tercatat 35,4 ton per hari timbunan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA). Dalam setahun mencapai 46.208,71 ton timbunan sampah. Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dapat menangani 15.034,04 ton per tahun atau 32,54 persen.

Untuk itu, dirinya menekankan perlu adanya kampanye yang intensif ke semua lini masyarakat tentang persoalan sampah.

Pasalnya, ujarnya, sampah di satu sisi sebagai sumber kehidupan atau bukan ancaman apabila dapat dikelola dengan baik.

"Perlu adanya upaya pemanfaatan limbah sampah non-organik melalui bank sampah dapat meningkatkan income rumah tangga dari hasil kreasi sampah tersebut," ujar dia.

Ia berharap kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Lampung Barat agar mempunyai tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) dan kelompok pengelola sampah tingkat pekon (desa).

"Penyelesaian permasalahan sampah ini harus dimulai dari awal tempat sampah itu berada, jadi harus ada pemilahan sampah yang dimulai dari tingkat RT/RW, agar ke depannya sampah-sampah yang masuk ke TPA adalah sampah yang memang benar-benar tidak bisa kita manfaatkan lagi," ucapnya.


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2025