Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung menyatakan bahwa adanya pelatihan vokasi tingkat desa dapat meningkatkan keterampilan kerja masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran di desa.
"Pelatihan vokasi sekarang dilakukan juga di tingkat desa, untuk mendukung program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Dan pelatihan ke desa-desa tersebut sementara ini dilakukan bagi desa yang mendapatkan hibah alat pengering dan beberapa alat dari gubernur," ujar Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Yuri Agustina Primasari di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan pelatihan vokasi tingkat desa tersebut dilakukan juga untuk meningkatkan keterampilan masyarakat desa, sehingga dapat mengungkit perekonomian desa.
"Peserta pelatihan rata-rata 50 persen berasal dari desil satu atau kelompok miskin ekstrem, dan 50 persen lagi masyarakat umum dari gabungan kelompok tani yang mendapatkan alat pengering komoditas dan fasilitas pembuatan pupuk organik cair," katanya.
Ia menjelaskan jenis pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan las, pelatihan kelistrikan, pelatihan alat dan mesin pertanian, serta pengemasan UMKM higienis.
"Dengan peningkatan keterampilan kerja, maka masyarakat desa punya daya saing karena terampil, serta dapat membuka peluang kerja dan bisa mengurangi pengangguran dari tingkat desa," ucap dia.
Ia melanjutkan masyarakat desa yang dilatih keterampilan kerja melalui pelatihan vokasi tersebut pun akan mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Masyarakat yang dilatih ini akan dapat sertifikat BNSP yang berlaku nasional dan diharapkan mereka bisa berwirausaha, serta bisa terserap industri," tambahnya.
Ia mengatakan pelatihan vokasi tingkat desa itu dilakukan oleh instruktur dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
"Yang melatih dari LPK, dan nanti ada ujiannya berbasis kompetensi. Ini menjadi wujud dari pengurangan pengangguran, karena kita kembali ke desa dulu melalui program Desaku Maju," kata dia.
Menurut dia, hingga akhir tahun pelaksanaan pelatihan vokasi tingkat desa akan dilakukan di 22 desa.
"Pelatihan di 22 desa di awal ini, akan fokus ke desa yang dapat bantuan dan desa sentra pertanian dahulu. Kemudian untuk desa lainnya menyusul secara berkala," ujar dia.
Untuk pelaksanaan pelatihan, nantinya akan dilakukan dalam dua macam model, yaitu dengan rentang 10 hari pelatihan diiringi dua hari pelaksanaan ujian kompetensi dan delapan hari pelatihan dengan dua hari untuk kegiatan ujian kompetensi.
"Ini bukan hanya untuk yang belum tamat sekolah, tapi untuk masyarakat usia produktif untuk meningkatkan keterampilan kerja masyarakat desa," ucap dia.
Baca juga: Gubernur Lampung sebut uang komite dihapuskan mulai tahun ajaran baru
Baca juga: Pengecekan kesehatan siswa Sekolah Rakyat dimulai saat visitasi ke rumah
Baca juga: Pemprov Lampung siapkan peraturan untuk pembatasan operasional truk ODOL