Sukabumi (ANTARA) - Perjalanan jauh dari sosok tahfiz muda bernama Tsaqieburrahman (15 Tahun) dari Alor ke Sukabumi untuk memperkuat ilmu Al Quran tidaklah sia-sia, proses seleksi yang begitu panjang mulai dari membaca dan menghafal Al Quran, tes akademik, psikotes hingga home visit atas kelayakan dalam menempuh beasiswa, tidak mengurungkan niat Tsaqiebburrahman saat ditemuinya pada Jumat (20/12) dalam upaya mengejar impian menjadi tahfiz.

Metode pembelajaran yang cukup ketat, membuat Tsaqieburrahman menjadi kurang yakin pada diri sendiri apakah mampu target tercapai?. Agak ragu pada diri sendiri, namun setelah menjalankannya ternyata saya mampu mencapai target, dengan 30 juz di tahun pertama. 

“Di sini paling enak ada pembelajaran untuk bahasa Arab dan Inggris, menambah pembendaharaan bahasa selain bahasa Indonesia yang saya gunakan sehari-hari,” ungkap Tsaqieburrahman.

Tsqieburrahman pernah merasakan pondok pesantren, namun baginya ada perbedaan yang dirasakan selama mendiami Pesantren Tahfiz Green Lido, seperti metode pembelajaran yang cukup cepat, banyak program pembelajaran yang bisa siswa kembangkan, seperti pembelajaran di sektor pertanian. Di sini ada green horti menjadi tempat pembelajaran bagaimana budidaya melon hingga produksinya.

Harapan Tsaqieburrahman, selepas dari Pesantren Tahfiz Green Lido, dirinya ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri seperti Malaysia maupun Singapura. Serta adanya pelatihan dan pendidikan tentang public speaking menjadi modal utama dalam pengembangan diri.

Tsaqieburrahman merupakan salah satu kisah dari 35 tahfiz di Pesantren Tahfiz Green Lido Dompet Dhuafa. Tsaqieburrahman dan puluhan tahfiz berharap juga dengan penambahan fasilitas asrama, dapat menumbuhkan rasa nyaman dalam mengenyam pendidikan di sini.

Di sela-sela hal tersebut Dompet Dhuafa melalui program Wakaf melakukan peletakan pertama pembangunan asrama yang ditargetkan dapat menampung kurang lebih 500 tahfiz. 

Menurut Prima Hadi Putra selaku Kepala Lembaga Pengembangan Investasi dan Wakaf Dompet Dhuafa mengatakan, selain pembangunan asrama, di Pesantren Tahfizh Green Lido Dompet Dhuafa akan segera dibangun kembali green house dalam upaya menambah tingkat produktifitas para tahfiz di sini.

"Kami terus berkomitmen untuk menambah fasilitas sebagai upaya menunjang pendidikan para tahfiz," ujarnya.

Sementara itu di waktu yang sama Abdul Khalim perwakilan dari Yayasan Pendidikan Umar Usman mengatakan, untuk Pesantren Tahfiz Green Lido tidak hanya menelurkan para penghafal Al Quran, namun juga di bidang akademik untuk melanjutkan di berbagai Perguruan Tinggi Negeri Nasional.

"Nah kedepannya kami menargetkan dapat menjangkau perguruan tinggi di luar negeri. Maka itu demi memaksimalkan kapasitas pendidikan, kami berharap dapat mewujudkan segala fasilitas di dalamnya," katanya.


Pewarta : Muklasin
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024