Bandarlampung (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung menyatakan bahwa pada 2025 pelaksanaan pengerjaan jalan nasional di provinsi tersebut berfokus kepada preservasi jalan.

"Jaringan jalan nasional di Provinsi Lampung memiliki panjang hampir 1.300 kilometer, tentu kita utamakan ruas-ruas jalan yang sudah ada untuk tetap dijaga kondisi kemantapan jalannya," ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Kamis.

Ia melanjutkan pada 2025, pihaknya akan berfokus kepada pekerjaan preservasi jalan di sepanjang ruas jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung.

"Kemudian untuk jalan yang kondisinya belum mantap, kami upayakan untuk pembangunan jalan dan itu ada di Rawajitu. Sementara 1.300 kilometer lainnya masih kita upayakan pemeliharaan atau preservasi di sepanjang jalan nasional," katanya.

Dia menjelaskan mengenai usulan perbaikan 18 ruas jalan melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) oleh Pemerintah Provinsi Lampung tetap akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

"Tidak semua usulan direalisasikan karena pelaksanaan program Inpres Jalan Daerah sudah ada tata caranya. Balai akan mengusulkan dan pemerintah pusat akan memilih ruas sebagai bentuk seleksi sehingga keputusan tetap akan menunggu dari pusat untuk 2025 nanti," ucap dia.

Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dengan meningkatkan jaringan jalan di Provinsi Lampung.

"Kami akan utamakan perbaikan untuk ruas jalan yang sesuai tematik yakni yang mendukung perkebunan, pertanian, jadi jalan utama membawa hasil bumi dan menjadi jalur logistik," tambahnya.

Dia menambahkan selain jalan yang mendukung sektor pertanian dan logistik juga akan dilakukan perbaikan serta perawatan jalan di daerah pariwisata.

"Kemudian di daerah pariwisata kami akan tingkatkan juga, sebab seperti yang semua tahu Lampung cukup potensial untuk mendukung pariwisata nasional sebab wisatawan domestik ataupun mancanegara gemar datang ke sini," ujar dia lagi.

Ia melanjutkan pada 2025, pihaknya akan berfokus kepada pekerjaan preservasi jalan di sepanjang ruas jalan nasional yang ada di Provinsi Lampung.

"Kemudian untuk jalan yang kondisinya belum mantap, kami upayakan untuk pembangunan jalan dan itu ada di Rawajitu. Sementara 1.300 kilometer lainnya masih kita upayakan pemeliharaan atau preservasi di sepanjang jalan nasional," katanya.
 
Dia menjelaskan mengenai usulan perbaikan 18 ruas jalan melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) oleh Pemerintah Provinsi Lampung tetap akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
 
"Tidak semua usulan direalisasikan karena pelaksanaan program Inpres Jalan Daerah sudah ada tata caranya. Balai akan mengusulkan dan pemerintah pusat akan memilih ruas sebagai bentuk seleksi sehingga keputusan tetap akan menunggu dari pusat untuk 2025 nanti," ucap dia.
 
Menurut dia, pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dengan meningkatkan jaringan jalan di Provinsi Lampung.
 
"Kami akan utamakan perbaikan untuk ruas jalan yang sesuai tematik yakni yang mendukung perkebunan, pertanian jadi jalan utama membawa hasil bumi dan menjadi jalur logistik," tambahnya.
 
Dia menambahkan selain jalan yang mendukung sektor pertanian dan logistik juga akan dilakukan perbaikan serta perawatan jalan di daerah pariwisata.
 
"Kemudian di daerah pariwisata kami akan tingkatkan juga, sebab seperti yang semua tahu Lampung cukup potensial untuk mendukung pariwisata nasional sebab wisatawan domestik ataupun mancanegara gemar datang ke sini," ujar dia lagi.
 
Baca juga: Jalan Batu Badak-Wana jadi ruas pengerjaan terakhir di 2024

Baca juga: Reses di Tanggamus, Mukhlis Basri dorong peningkatan status jalan di Lampung

Baca juga: Tol Bakter optimalkan pelayanan jelang Natal dan Tahun Baru 2025
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 


 


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024