Bandarlampung (ANTARA) - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Pakan (BPK2LP) Provinsi Lampung memastikan bahwa semua produk dan bahan pangan hewani di daerahnya Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
"Kami selalu melakukan pemantauan terhadap produk dan juga bahan pangan hewani sebelum beredar serta yang sudah beredar di masyarakat," ujar Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Pakan (BPK2LP) Provinsi Lampung Christin Septriansyah di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan pemeriksaan rutin keamanan pangan hewani tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah adanya penularan penyakit hewan kepada manusia.
"Dalam pengawasan dan pemeriksaan ini memastikan pangan hewani yang dihasilkan oleh produsen produk hewani lokal yang beredar di masyarakat itu aman, sehat, utuh dan halal, sehingga kesehatan masyarakat pun terjamin dan pengawasan ini dilakukan bersama dengan dinas peternakan, balai veteriner, BPOM," katanya.
Dia menjelaskan, selain pemeriksaan bahan dan produk pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal, pemeriksaan pangan yang dilakukan di laboratorium kesehatan masyarakat veteriner juga dilakukan untuk memastikan ada kandungan residu, antibiotik, mikrobiologi.
"Jadi pemeriksaan residu, antibiotik, pemeriksaan kandungan babi, mikrobiologi untuk pangan hewani bisa disini. Dan ada juga untuk sertifikasi NKV tapi ini kami ikut sebagai tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung," tambahnya.
Menurut dia, upaya pengawasan keamanan pangan dan pangan yang aman, sehat, utuh dan halal juga dilakukan dalam rangka mempersiapkan program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
"Program Makan Bergizi Gratis tentu di dalamnya akan ada produk hewani seperti telur, susu, daging, semua harus dipastikan aman, sehat, utuh, serta halal. Jadi sampel akan diperiksa di sini oleh karena itu kita mendapatkan alokasi DAK Rp3 miliar, untuk pembangunan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner itu dalam rangka mendukung program prioritas pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat," ucap dia.
Ia mengatakan pemeriksaan rutin keamanan pangan hewani tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah adanya penularan penyakit hewan kepada manusia.
"Dalam pengawasan dan pemeriksaan ini memastikan pangan hewani yang dihasilkan oleh produsen produk hewani lokal yang beredar di masyarakat itu aman, sehat, utuh dan halal, sehingga kesehatan masyarakat pun terjamin dan pengawasan ini dilakukan bersama dengan dinas peternakan, balai veteriner, BPOM," katanya.
Dia menjelaskan, selain pemeriksaan bahan dan produk pangan hewani yang aman, sehat, utuh dan halal, pemeriksaan pangan yang dilakukan di laboratorium kesehatan masyarakat veteriner juga dilakukan untuk memastikan ada kandungan residu, antibiotik, mikrobiologi.
"Jadi pemeriksaan residu, antibiotik, pemeriksaan kandungan babi, mikrobiologi untuk pangan hewani bisa disini. Dan ada juga untuk sertifikasi NKV tapi ini kami ikut sebagai tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung," tambahnya.
Menurut dia, upaya pengawasan keamanan pangan dan pangan yang aman, sehat, utuh dan halal juga dilakukan dalam rangka mempersiapkan program Makan Bergizi Gratis yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
"Program Makan Bergizi Gratis tentu di dalamnya akan ada produk hewani seperti telur, susu, daging, semua harus dipastikan aman, sehat, utuh, serta halal. Jadi sampel akan diperiksa di sini oleh karena itu kita mendapatkan alokasi DAK Rp3 miliar, untuk pembangunan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner itu dalam rangka mendukung program prioritas pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat," ucap dia.
Baca juga: UPTD BPK2LP Lampung catat stok vaksin rabies tersedia 700 dosis
Baca juga: UPTD Lampung sebut 1.295 ekor hewan dapatkan layanan kesehatan
Baca juga: UPTD Kesehatan Hewan Lampung telah vaksinasi rabies 1.580 hewan peliharaan