Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan adanya program makan bergizi gratis dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di daerah.
"Presiden dan Wakil Presiden dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2024-2029, memiliki delapan misi asta cita sebagai program cepat, dan di dalamnya ada program makan bergizi gratis," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan di Bandarlampung, Kamis.
Ia menjelaskan, pelaksanaan program makan bergizi gratis tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaga serta meningkatkan kualitas kesehatan sumber daya manusia.
"Sumber daya manusia dan generasi muda ini adalah modal pembangunan pemerintah, dan pelaksanaan program ini sebagai bentuk menjamin sumber daya manusia. Termasuk di Lampung menjadi bagian capaian pembangunan nasional sehingga didorong perbaikannya dengan spesifik," katanya.
Dia melanjutkan, dalam program makan bergizi gratis tersebut juga menjadi upaya untuk menekan kasus stunting.
"Kasus stunting ini dapat berkurang dengan program ini, karena akan ada peningkatan kualitas makanan. Sebab anak yang diberi makanan berkualitas akan menekan masalah kekurangan gizi yang merupakan penyebab stunting," katanya.
Menurut dia, makanan yang berkualitas merupakan makanan yang memenuhi gizi yang dalam komponennya terdiri atas sisi pemenuhan protein, vitamin, sayur mayur, lengkap hingga susu.
"Meski saat ini penerapan makan bergizi gratis di Lampung belum ada pemberitahuan lebih lanjut. Namun pemerintah telah siap melaksanakannya, dan saat ini masih terus melakukan persiapan," tambahnya.
Mulyadi Irsan juga mengatakan, penerapan makan bergizi gratis di daerah selain dapat berdampak terhadap pengurangan stunting juga akan memperkokoh fondasi untuk mewujudkan Indonesia emas dan maju 2045.
Baca juga: IBI Lampung meminta warga kurang mampu tetap periksa kehamilan berkala
Baca juga: 83,05 persen desa di Lampung bebas dari perilaku buang air besar sembarangan
Baca juga: Dinkes: 95,58 persen remaja putri di Lampung konsumsi tablet tambah darah
Baca juga: IBI Lampung meminta warga kurang mampu tetap periksa kehamilan berkala
Baca juga: 83,05 persen desa di Lampung bebas dari perilaku buang air besar sembarangan
Baca juga: Dinkes: 95,58 persen remaja putri di Lampung konsumsi tablet tambah darah