Bandarlampung (ANTARA) - KPU Bandarlampung mengharapkan debat publik pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandarlampung yang akan digelar pada Senin (18/10) dapat menjadi sarana pendidikan politik.

"Kami harap debat publik nanti bisa dimanfaatkan calon untuk memberikan pendidikan politik dan menawarkan visi misi mereka  kepada masyarakat  kota ini," kata Ketua KPU Bandarlampung Dedy Triyadi, di Bandarlampung, Jumat.

Dia pun menginginkan debat antara Paslon nomor urut 1 Reihana-Aryodhia Febriansyah dan nomor urut 2 yaitu Eva Dwiana-Deddy Amarullah untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja mereka saat terpilih menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Bandarlampung.

"Tentu kita ingin debat ini bukan debat kusir. Tetap kita ingin tahu isi kepala calon wali kota terhadap program yang akan dilakukan mereka setelah terpilih," kata dia.

Menurutnya, warga Bandarlampung harus tahu calon pemimpin yang akan menjabat ini mempunyai konsep atau tidak untuk meningkatkan kesejahteraan, pelayanan publik, termasuk persoalan yang ada di Kota Bandarlampung.

"Jangan sampai debat publik nanti hanya sebagai tontonan dan pertunjukan saja tanpa arti apa-apa bagi warga. Maka kami mencoba kemas debat nanti yang memiliki nilai edukasi dan adu gagasan serta program dari masing-masing paslon," kata dia.

Dia pun mengatakan bahwa KPU Bandarlampung telah menetapkan tema debat publik pertama ini yakni 'Tata Kelola Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat'.

"Kami juga sudah menunjuk lima panelis. Debat publik nanti akan berlangsung 140 menit dibagi enam segmen dengan tiga sub tema," kata dia.

Pilkada Bandarlampung 2024 diikuti oleh dua paslon, yakni nomor urut satu yaitu Reihana-Aryodhia Febriansyah dan nomor urut dua yaitu Eva Dwiana-Deddy Amarullah.


Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024