Bandarlampung (ANTARA) - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan bahwa perlu dilakukan intervensi serentak untuk mempercepat penurunan stunting di tiga kabupaten dengan persentase stunting tertinggi di Provinsi Lampung.
 
"Kalau prevalensi stunting Provinsi Lampung sudah baik, karena sudah hampir mencapai target nasional yaitu 14,9 persen, namun masih ada kabupaten yang prevalensinya di atas 20 persen," ujar Bonivasius Prasetya Ictiarto di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan tiga daerah di Lampung yang memiliki angka stunting cukup tinggi tersebut adalah Kabupaten Lampung Barat sebesar 24,6 persen, Kabupaten Lampung Utara 23,5 persen, dan Waykanan 22,7 persen.

"Jadi kalau mau mempercepat agar tiga kabupaten itu turun stuntingnya. Maka intervensi secara serentak langsung harus dilakukan secara konvergensi dengan fokus ke tiga kabupaten tersebut," katanya.
 
Dia menjelaskan intervensi tersebut dengan melakukan pendekatan spesifik melalui pemberian makanan bergizi yang menyasar balita, bayi dalam kandungan, dan sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
 
"Intervensi melalui pendekatan spesifik secara cepat dengan memberi makanan bergizi ini dapat dilakukan melalui program dapur sehat atasi sunting. Sebab salah satu penyebab stunting adalah masalah gizi kronis, sehingga masalah itu harus diselesaikan satu per satu," ucap dia.
 
Menurut dia, bila penurunan sudah dapat terlaksana dengan baik, maka harus dilakukan langkah pencegahan agar tidak muncul kasus stunting baru di daerah tersebut.
 
"Diharapkan dengan langkah tersebut maka tiga daerah di Provinsi Lampung dengan tingkat stunting di atas 20 persen dapat segera turun untuk mendorong pencapaian prevalensi provinsi yang sedikit lagi sudah mencapai target nasional," tambahnya.

Baca juga: Pj Gubernur: Posyandu jadi garda terdepan cegah stunting tingkat desa

Baca juga: Pj Gubernur Lampung sebut asupan gizi seimbang cegah stunting pada anak

Baca juga: Lampung gunakan dana insentif untuk makan bergizi bagi ibu hamil


 
 

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024