Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), menangani sebanyak 15 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi selama musim kemarau tahun ini.
"Jumlah keseluruhan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Lampung Selatan selama musim kemarau berjumlah 15 kasus," kata Kepala Bidang Damkar pada Dinas Damkarmat Lampung Selatan, Rully Fikriansyah, di Kalianda Selasa.
Ia mengatakan penyebab utama dari tingginya kasus kebakaran lahan yang melanda Lampung Selatan akibat cuaca panas dan kemarau panjang.
Peristiwa karhutla tersebut mayoritas disebabkan oleh oknum masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat hingga memicu kebakaran hutan dan lahan, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Karhutla yang terjadi ini akibat cuaca panas saat musim kemarau membuat rumput dan tanaman mengering yang mengakibatkan mudah terbakar," kata dia.
Sebagian besar peristiwa kebakaran terjadi di Kecamatan Kalianda yang merupakan salah satu daerah di Lampung Selatan yang dipetakan rawan karhutla saat musim kemarau.
"Kasus kebakaran yang paling sering terjadi itu di Kecamatan Kalianda, dimana pada tahun ini sudah terjadi 28 kali kasus kebakaran," katanya.
Atas tingginya kasus kebakaran di wilayah itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan selama kemarau di wilayah tersebut.
Ia mengatakan bahwa kesadaran masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dalam membuka lahan pertanian.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga yang melintas di jalan yang berpotensi kebakaran, agar tidak membuang puntung rokok karena dapat memicu terjadinya kebakaran.
Ia meminta kepada warga, jika terjadi kebakaran atau hal yang membahayakan masyarakat Lampung Selatan segera hubungi call center Damkarmat.
Damkarmat Lampung Selatan tangani 15 kasus karhutla selama musim kemarau
Ilustrasi - Salah satu peristiwa kebakaran lahan di Lampung Selatan. ANTARA/HO/Damkarmat Lamsel