Bandarlampung (ANTARA) - Kakanwil Kemenkumham Lampung Dodot menegaskan kepada seluruh jajarannya agar benar-benar menjalankan program pembinaan yang ada untuk warga binaan setempat.
"Jangan sampai kita pemasyarakatan ini hanya dibilangi Institusi yang ngabisin anggaran saja. Karena itu kita semua harus benar-benar jalani program untuk warga binaan," katanya dalam penutupan program rehabilitasi sosial, berantas buta huruf hijaiyah dan pembagian rapor pembinaan kepribadian dan kemandirian semester I-2024 di Lapas Perempuan, Senin.
Ia juga mengapresiasi program yang telah dijalankan Lapas Perempuan berupa program kemandirian maupun kepribadian seperti program pemberantasan huruf hijaiyah bagi warga binaan.
Program yang dilaksanakan tersebut juga merupakan salah satu indikator pembinaan di Lapas, bahwa program tersebut akan berdampak baik dan meningkatkan kualitas bagi warga binaan.
"Rapor yang dibagikan akan menjadi alat ukur untuk pemasyarakatan yang berdampak. Selain itu, jika SDM-nya baik maka negara akan kokoh berdiri. Perlu diapresiasi program ini," kata dia.
"Disamping itu setiap kegiatan akan menjadi bekal yang nantinya warga binaan dapat skil untuk tetap hidup mandiri di tengah masyarakat. Mereka juga yang tadinya tidak tahu huruf bisa mengetahui semua huruf hijaiyah dan Al-Quran," katanya.
Sementara itu, Kalapas Perempuan Putranti Rahayu menambahkan pada kegiatan tersebut ada sebanyak 30 warga binaan yang telah mengikuti program rehabilitasi. Kemudian, lanjut dia, ada sebanyak 22 orang mengikuti program membaca iqro, dan 68 orang membaca Al-Quran.
"Pada pembagian rapor, kami bersyukur bahwa warga binaan mendapatkan predikat yang baik di antaranya 123 orang sangat baik, 63 orang baik, dan lima orang cukup," kata dia.
"Jangan sampai kita pemasyarakatan ini hanya dibilangi Institusi yang ngabisin anggaran saja. Karena itu kita semua harus benar-benar jalani program untuk warga binaan," katanya dalam penutupan program rehabilitasi sosial, berantas buta huruf hijaiyah dan pembagian rapor pembinaan kepribadian dan kemandirian semester I-2024 di Lapas Perempuan, Senin.
Ia juga mengapresiasi program yang telah dijalankan Lapas Perempuan berupa program kemandirian maupun kepribadian seperti program pemberantasan huruf hijaiyah bagi warga binaan.
Program yang dilaksanakan tersebut juga merupakan salah satu indikator pembinaan di Lapas, bahwa program tersebut akan berdampak baik dan meningkatkan kualitas bagi warga binaan.
"Rapor yang dibagikan akan menjadi alat ukur untuk pemasyarakatan yang berdampak. Selain itu, jika SDM-nya baik maka negara akan kokoh berdiri. Perlu diapresiasi program ini," kata dia.
"Disamping itu setiap kegiatan akan menjadi bekal yang nantinya warga binaan dapat skil untuk tetap hidup mandiri di tengah masyarakat. Mereka juga yang tadinya tidak tahu huruf bisa mengetahui semua huruf hijaiyah dan Al-Quran," katanya.
Sementara itu, Kalapas Perempuan Putranti Rahayu menambahkan pada kegiatan tersebut ada sebanyak 30 warga binaan yang telah mengikuti program rehabilitasi. Kemudian, lanjut dia, ada sebanyak 22 orang mengikuti program membaca iqro, dan 68 orang membaca Al-Quran.
"Pada pembagian rapor, kami bersyukur bahwa warga binaan mendapatkan predikat yang baik di antaranya 123 orang sangat baik, 63 orang baik, dan lima orang cukup," kata dia.