Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung menangani 366 pasien yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) selama Januari hingga September 2024.

"Untuk jumlah kasus DBD bulan Januari sampai dengan September 2024 ini yang terlaporkan sebanyak 366 kasus dengan kematian nol kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat.

Dinkes Tanggamus selama ini terus berupaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan terhadap pasien penyakit DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

Ia mengatakan penanganan DBD tidak cukup dari pemerintah, akan tetapi peran masyarakat juga dibutuhkan sebagai upaya pencegahan, salah satunya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.
 

"Upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam rangka menekan peningkatan kasus DBD ini dengan selalu mengingatkan masyarakat melalui puskesmas untuk bersama sama melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dengan 3M, menguras, menutup, dan mendaur ulang barang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti," kata dia.

Dalam mencegah dan mengantisipasi lonjakan kasus DBD di Tanggamus, pihaknya akan melakukan penanganan untuk memberantas sarang nyamuk serta gencar melakukan sosialisasi tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat.

"Sebagai vektor penularan DBD dengan melibatkan masyarakat dalam gerakan '1 Rumah 1 Jumantik', dan Dinas Kesehatan menyiapkan kebutuhan logistik pengendalian vektor DBD yaitu insektisida untuk kegiatan fogging (pengasapan) dan (penaburan) Abate untuk memberantas jentik nyamuk," ujarnya.

Apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas, dia meminta segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut apakah terkena DBD dan apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," katanya.


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024