Lampung Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan panen raya padi di Pekon (Desa) Bandar Agung, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah Lampung Barat Ismet Inoni dalam keterangannya di Lampung Barat, Kamis, mengatakan kehadiran pihak Kementerian Pertanian RI, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berharap berbagai persoalan pertanian dapat teratasi.

"Kehadiran jajaran dari Kementerian Pertanian memberikan semangat baru dan antusias bagi kami masyarakat di Bandar Negeri Suoh untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi di masa yang akan datang," kata Ismet.

Menurutnya, kebiasaan masyarakat di Lampung Barat dalam bertani masih banyak yang menggunakan metode tradisional, sehingga melalui kesempatan itu hadirnya Kementerian Pertanian dapat menjadi solusi.

"Semoga melalui momentum ini, terjawab permasalahan yang kami hadapi saat ini," katanya.

Ia menyampaikan sejumlah permasalahan para petani terkait hasil pertanian khususnya tanaman padi yang selama ini dirasa belum maksimal.

Sebab kata dia, salah satu kawasan pertanian sawah potensial di kabupaten Lampung Barat berada di dua kecamatan, yaitu kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh dengan potensi lahan baku sawah seluas 3.873,35 hektare.

Namun dalam perkembangan pertanian khususnya tanaman padi di kecamatan Suoh dan BNS mengalami penurunan dari segi produktivitasnya.

Pada tahun 2023 hasil padi di dua kecamatan tersebut mencapai angka 83.981 ton, dimana mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 91.266 ton.

Permasalahan itu disebabkan pembangunan irigasi yang dinilai belum optimal. Dimana dari luas baku lahan sawah yang ada hanya dapat terlayani sekitar 1.021 ha.

"Meski ketersediaan air baku melimpah, akan tetapi rawan terhadap bencana banjir dan perubahan iklim," ujarnya.

Selain itu, kata Ismet Inoni ditambah rendahnya peningkatan produksi, produktivitas dan pemasaran sehingga sebagian besar hasil produksi padi dijual dalam bentuk gabah.

Sementara itu, tanggapan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri, ia mengatakan Kecamatan Bandar Negeri Suoh dan Kecamatan Suoh memiliki potensi alam yang luar biasa besar.

"Dari alam yang dinilai subur makmur, sehingga dapat menghasilkan sumber daya pertanian dan perkebunan yang melimpah ruwah," ujar dia.

Tentu yang tidak kalah penting lagi adalah Kecamatan BNS dan Suoh memiliki potensi wisata serta panas bumi geotermal yang tidak dimiliki daerah lainnya.

"Pertama yang harus kita syukuri adalah, kita mendapat negeri subur makmur," ucapnya.

Selain itu Prayudi Syamsuri menyatakan Provinsi Lampung merupakan lumbung padi terbesar nomor satu di Sumatera dan satu di antara kabupaten penyumbang padi terbesarnya ialah kabupaten Lampung Barat.

"Artinya bapak ibu ini dibilang pemain-pemain nasional, karena padinya bapak dan ibu bukan hanya beredar di Suoh saja tapi hingga nasional," kata dia pula.

Di tahun 2024 ini Kementerian Pertanian sudah menyalurkan bantuan sejumlah alat pertanian, mulai dari pompa air, pompa irigasi dan hand tractor yang diberikan kepada kelompok tertentu.

"Bantuan dari Kementan sudah sampai ke petani, ada 118 unit pompa air, pompa irigasi 21 unit dan juga 20 unit hand tractor," sebutnya.

Selanjutnya ia mengatakan jika ke depan pihaknya akan menambah alat-alat pertanian yang saat ini masih diupayakan dalam segi penganggaran.

"Tahun depan kita memiliki pemimpin baru dan visi dari pemimpin kita Pak Probowo terkait ketahanan pangan, beliau menjanjikan akan menganggarkan untuk alat pertanian berkali lipat dari anggaran sekarang. Saat ini sudah disusun anggarannya, mudah-mudahan anggaran terkait perairan ataupun pompa irigasi itu bisa bertambah masuk ke lembah Suoh," tambahnya.


Pewarta : Riadi Gunawan
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024