Bandarlampung (ANTARA) - Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menegaskan bahwa pihaknya akan netral dalam Pilkada 2024 dan mengingatkan anggotanya untuk tidak terlibat politik praktis.
"Tentunya sudah pasti tidak ada anggota yang bermain di sini. Kita akan tetap netral," kata Helmy usai memberikan apel rutin di jajaran Polda Lampung, Selasa.
Ia menyebutkan ada sekitar ribuan personel polisi yang akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pilkada di Lampung.
Selain itu, bantuan personel lain dari TNI yang akan ikut membantu pengamanan itu. Meski begitu, Helmy menyebut dukungan masyarakat dan tokoh-tokoh dalam pengamanan Pilkada ini juga penting.
"Meskipun Polri sudah siap melakukan pengamanan dengan jumlah ribuan personel ditambah unsur TNI, akan tetapi kami berharap dukungan seluruh elemen masyarakat Lampung seperti para pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat mampu dalam menciptakan pemilu damai," jelasnya.
Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri itu juga menyebut pihaknya telah memetakan tingkat kerawanan pemilu di Lampung. Pola pengamanan di setiap tingkatan itu nantinya akan disesuaikan.
Pihaknya memahami, melihat sebagaimana yang diperkirakan 20 ribuan TPS di seluruh Lampung ini. Polda Lampung sudah membagi wilayah yang rawan dan kurang rawan.
Menurutnya, pola pengamanan kita sudah dibuat sesuai dengan sistem yang ada di Mabes dan didukung oleh teman-teman dari TNI dan dengan dukungan masyarakat tadi.
"Meskipun dua hal berbeda, meskipun ada perbedaan dari pemilih, saya berharap itu lah pesta demokrasi, perbedaan hal biasa, tapi yang dipentingkan adalah di dapatnya pilkada yang aman dan damai," kata Helmy.
Jenderal bintang dua itu juga turut mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah termakan isu-isu hoaks terkait pemilu.
"Kalau nanti ada hal yang berupa hoaks, itu akan kita tindak, tetapi Polri dan TNI dan seluruh stakeholder yang ada sepakat untuk menyampaikan pesan-pesan benar dan tidak menyesatkan," pungkasnya.
"Tentunya sudah pasti tidak ada anggota yang bermain di sini. Kita akan tetap netral," kata Helmy usai memberikan apel rutin di jajaran Polda Lampung, Selasa.
Ia menyebutkan ada sekitar ribuan personel polisi yang akan dikerahkan untuk mengamankan jalannya pilkada di Lampung.
Selain itu, bantuan personel lain dari TNI yang akan ikut membantu pengamanan itu. Meski begitu, Helmy menyebut dukungan masyarakat dan tokoh-tokoh dalam pengamanan Pilkada ini juga penting.
"Meskipun Polri sudah siap melakukan pengamanan dengan jumlah ribuan personel ditambah unsur TNI, akan tetapi kami berharap dukungan seluruh elemen masyarakat Lampung seperti para pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat mampu dalam menciptakan pemilu damai," jelasnya.
Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri itu juga menyebut pihaknya telah memetakan tingkat kerawanan pemilu di Lampung. Pola pengamanan di setiap tingkatan itu nantinya akan disesuaikan.
Pihaknya memahami, melihat sebagaimana yang diperkirakan 20 ribuan TPS di seluruh Lampung ini. Polda Lampung sudah membagi wilayah yang rawan dan kurang rawan.
Menurutnya, pola pengamanan kita sudah dibuat sesuai dengan sistem yang ada di Mabes dan didukung oleh teman-teman dari TNI dan dengan dukungan masyarakat tadi.
"Meskipun dua hal berbeda, meskipun ada perbedaan dari pemilih, saya berharap itu lah pesta demokrasi, perbedaan hal biasa, tapi yang dipentingkan adalah di dapatnya pilkada yang aman dan damai," kata Helmy.
Jenderal bintang dua itu juga turut mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah termakan isu-isu hoaks terkait pemilu.
"Kalau nanti ada hal yang berupa hoaks, itu akan kita tindak, tetapi Polri dan TNI dan seluruh stakeholder yang ada sepakat untuk menyampaikan pesan-pesan benar dan tidak menyesatkan," pungkasnya.