Bandarlampung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandarlampung lebih mengoptimalkan edukasi dan literasi politik, serta sosialisasi pendidikan pemilih, apabila Pilkada Bandarlampung November 2024 hanya mempunyai calon tunggal.

"Kami mengedukasi, literasi, sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat apabila hanya ada satu pasangan calon kepala daerah pada pilkada nanti, karena ini pasti ada dampak terkait partisipasi,” kata Ketua KPU Bandarlampung Dedy Triyadi di Bandarlampung, Jumat.

Menurutnya, calon tunggal di Pilkada 2024 Bandarlampung akan berdampak terhadap jumlah pengguna hak pilih pada hari pemungutan suara, sehingga edukasi dan literasi politik masyarakat harus ditingkatkan.
 
"Kalau melihat pemberitaan di media massa ada potensi Pilkada Bandarlampung calon tunggal. Jika memang fenomena calon tunggal terjadi, kami, penyelenggara harus tetap menjalankan tahapan,” kata dia.
 
Dosen Hukum Administrasi Negara FH Universitas Lampung Satria Prayoga mengatakan bahwa fenomena kotak kosong sudah sering terjadi bukan hanya di Pemilu 2020 tetapi di pemilu sebelumnya juga ada hal serupa.
 
"Kemudian apabila di Lampung dan Kota Bandarlampung adanya fenomena kotak kosong itu bukan juga ada kemunduran demokrasi. Tetapi kurangnya peran partai politik untuk memunculkan kader-kader pemimpin di daerah," kata dia.
 
Ia mengatakan bahwa parpol sangat realistis dalam berpikirnya, oleh karenanya mereka akan memberikan rekomendasi kepada calon-calon yang memiliki potensi untuk menang.
 
"Mereka berpikir realistis, kalau memang ada calon yang muncul dan tidak memiliki potensi menang maka mereka enggan mendukungnya," kata dia.

Baca juga: KPU Bandarlampung minta visi dan misi calon wali kota sesuai RPJP

Baca juga: KPU Bandarlampung bersama Disdukcapil validasi hasil coklit

Baca juga: Bawaslu sebut keputusan atas kasus anggota KPU Bandarlampung ditetapkan DKPP

Pewarta : Dian Hadiyatna
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024