Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menciptakan suasana sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
 
"Ada tiga hal yang harus dihapuskan dalam dunia pendidikan yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Tiga hal itu selain menghambat terwujudnya lingkungan yang baik, juga akan memberikan trauma mendalam seumur hidup pada anak," ujar Samsudin berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Senin.
 
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen menciptakan suasana sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. Namun, upaya menghapus tiga hal tercela itu di dunia pendidikan masih perlu diintervensi dan diakselerasi oleh semua pemangku kepentingan.
 
"Transformasi untuk menghadirkan iklim sekolah yang aman menjadi bagian dari terobosan Program Merdeka Belajar. Selain menghasilkan regulasi seperti Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, upaya edukasi dan kampanye untuk membangun kesadaran terhadap isu tiga dosa besar pendidikan dan implementasinya juga terus dilakukan di satuan pendidikan," katanya.
 
Ia menjelaskan salah satu upaya mewujudkan suasana aman, nyaman, dan bebas kekerasan di lingkungan sekolah salah satunya dimulai dari kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)
 
"MPLS bagi peserta didik baru merupakan kegiatan yang sangat penting, untuk memperkenalkan lingkungan baru agar dipahami dengan baik. Oleh sebab itu dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah ini, saya memerintahkan agar tidak melakukan model-model kegiatan MPLS yang mengarah pada perpeloncoan atau kekerasan," ucap dia.
 
Menurut dia, dengan demikian peserta didik baru akan merasa nyaman dan aman karena diperlakukan dengan baik, wajar, dan ramah oleh seluruh warga satuan pendidikan barunya.
 
"Pengenalan lingkungan sekolah harus bisa memberikan kesan positif dan hangat kepada para peserta didik baru untuk memulai proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di jenjang pendidikan barunya. Tahun ini MPLS dilaksanakan di Bendungan Way Sekampung dengan tujuan untuk memperkenalkan manfaat bendungan," ujar dia.
 
Ia melanjutkan, Bendungan Way Sekampung ini merupakan infrastruktur penting bagi masyarakat Lampung, khususnya masyarakat di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan sehingga para siswa harus mengetahuinya juga.
 
"Siswa-siswi harus paham kalau bendungan ini selain sebagai irigasi untuk ribuan hektar lahan pertanian, penyediaan air baku, serta pengendalian banjir juga sebagai PLTA bagi masyarakat sekitar. Bendungan Way Sekampung juga berpotensi menjadi destinasi wisata dan rekreasi, termasuk juga sebagai wahana olahraga yang jika dimanfaatkan dengan optimal dapat membuka peluang ekonomi serta meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," ucapnya.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024