Bandarlampung (ANTARA) - Tim anggar Lampung menyabet empat medali pada Kejurnas West Java Challenge di Bandung, Jawa Barat, pada 1-5 Juli 2024.
"Pada kejurnas itu Lampung meraih meraih 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu,"kata Pelatih anggar Lampung Mira Dayanti, dalam keterangannya di Bandarlampung, Jumat.
Ia menyebutkan prestasi ini memberikan satu dorongan semangat untuk melangkah ke PON yang tinggal dua bulan lagi.
Menurutnya, hasil ini sudah ada peningkatan dibandingkan dari Pra PON yang lalu.
"Dan kami juga membawa atlet usia 13 tahun sebagai atlet pelapis. Dan dia justru bisa memberikan hasil bagus dan dapat medali emas di sini, Aqilah yang mengalahkan atlet Jawa Barat dengan skor tipit 10-9,” kata Mira.
Selain Aqila Ramadhani, dua atlet PON Lampung lainnya juga mendapatkan medali di kejurnas ini.
Naura Rizkia Tarisa meraih medali perak di nomor Junior Women’s Epee. Di final Naura kalah dari atlet Kalimantan Timur dengan point 15-10.
Sementara dua medali perunggu dipersembahkan Mackinnley Tristan Raditya, dan Tristan yang turun di dua nomor yakni Junior dan Senior. Pada Junior Men’s Epee Tristan meraih medali perunggu.
Dia gagal ke final karena kalah dari atlet Kalimantan Timur dengan nilai tipis, 15-14.
“Pada nomor Senior Men’s Epee Tristan kalah dari atlet senior PON Aceh, dengan nilai 15-13. Ini cuma harus lebih ditingkatkan segi kecepatan dan strategi permainannya,” kata Mira.
Sementara Ketua IKASI Lampung, Watoni Nurdin menyambut gembira prestasi anak asuhan Pengprov Ikasi Lampung ini.
“Alhamdulillah teman-teman bekerja keras untuk meraih hasil terbaik dimana pun bertanding. Namun utamanya kita harus tetap fokus di PON Aceh-Sumut nanti. Tapi capaian ini bagian dari keberhasilan selanjutnya,” katanya.
Watoni terus memberikan dorongan semangat agar anak-anak terus fokus pada persiapan PON yang kurang beberapa waktu lagi.
“Semakin dekat hari pelaksanaan, semakin stress anak-anak kita. Maka dari itu saya pesankan agar tidak terbebani target apapun. Semua harus berjalan wajar seperti latihan keseharian. Pertandingan ini merupakan panggung lain dari latihan yang serius. Maka siapapun lawan harus dihadapi dengan serius dan sepenuh hati.” tambahnya.
"Pada kejurnas itu Lampung meraih meraih 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu,"kata Pelatih anggar Lampung Mira Dayanti, dalam keterangannya di Bandarlampung, Jumat.
Ia menyebutkan prestasi ini memberikan satu dorongan semangat untuk melangkah ke PON yang tinggal dua bulan lagi.
Menurutnya, hasil ini sudah ada peningkatan dibandingkan dari Pra PON yang lalu.
"Dan kami juga membawa atlet usia 13 tahun sebagai atlet pelapis. Dan dia justru bisa memberikan hasil bagus dan dapat medali emas di sini, Aqilah yang mengalahkan atlet Jawa Barat dengan skor tipit 10-9,” kata Mira.
Selain Aqila Ramadhani, dua atlet PON Lampung lainnya juga mendapatkan medali di kejurnas ini.
Naura Rizkia Tarisa meraih medali perak di nomor Junior Women’s Epee. Di final Naura kalah dari atlet Kalimantan Timur dengan point 15-10.
Sementara dua medali perunggu dipersembahkan Mackinnley Tristan Raditya, dan Tristan yang turun di dua nomor yakni Junior dan Senior. Pada Junior Men’s Epee Tristan meraih medali perunggu.
Dia gagal ke final karena kalah dari atlet Kalimantan Timur dengan nilai tipis, 15-14.
“Pada nomor Senior Men’s Epee Tristan kalah dari atlet senior PON Aceh, dengan nilai 15-13. Ini cuma harus lebih ditingkatkan segi kecepatan dan strategi permainannya,” kata Mira.
Sementara Ketua IKASI Lampung, Watoni Nurdin menyambut gembira prestasi anak asuhan Pengprov Ikasi Lampung ini.
“Alhamdulillah teman-teman bekerja keras untuk meraih hasil terbaik dimana pun bertanding. Namun utamanya kita harus tetap fokus di PON Aceh-Sumut nanti. Tapi capaian ini bagian dari keberhasilan selanjutnya,” katanya.
Watoni terus memberikan dorongan semangat agar anak-anak terus fokus pada persiapan PON yang kurang beberapa waktu lagi.
“Semakin dekat hari pelaksanaan, semakin stress anak-anak kita. Maka dari itu saya pesankan agar tidak terbebani target apapun. Semua harus berjalan wajar seperti latihan keseharian. Pertandingan ini merupakan panggung lain dari latihan yang serius. Maka siapapun lawan harus dihadapi dengan serius dan sepenuh hati.” tambahnya.