Plaju, Palembang (ANTARA) - Kilang Pertamina Plaju mencatatkan kinerja yang gemilang sepanjang 2023 dengan nilai ekspor mencapai sekitar Rp6,8 triliun serta berkontribusi dalam menyumbang devisa hasil ekspor terbesar kedua di Sumatera Selatan.
Menurut data ekspor Bea Cukai Palembang, pada 2023, Perusahaan Pengolahan Minyak dan Gas di Palembang dan Banyuasin ini telah merealisasikan ekspor hingga 5,3 juta barel, yang tercatat mampu mendukung neraca perdagangan Sumatera tahun lalu.
Atas kontribusi tersebut, Kilang Pertamina Plaju dianugerahi penghargaan sebagai kontributor devisa hasil ekspor terbesar kedua tahun 2023 dalam ajang Stakeholders Award yang diadakan oleh otoritas Bea Cukai Palembang pada Rabu (12/6).
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Palembang, Andri Waskito yang menyampaikan ucapan apresiasi karena Kilang Pertamina Plaju mampu mewujudkan surplus neraca perdagangan sehingga menambah pendapatan negara.
"Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap Kilang Pertamina Internasional dalam hal ini Kilang Pertamina Plaju yang telah membantu negara dan Sumatera selatan melalui sumbangan devisa hasil ekspornya pada tahun 2023. Semoga hal tersebut dapat terus berlanjut dan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya," ujar Andri.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Rachmi mengatakan pihaknya akan terus memastikan agar kegiatan operasional dan bisnis di Kilang Pertamina Plaju selalu aman dan handal.
"Kilang Pertamina Plaju terus berkomitmen mendukung laju pertumbuhan ekonomi negara, dengan terus mengolah energi terbaik dan menjaga kualitasnya hingga ekspor ke mancanegara," ujar Rachmi melalui keterangan tertulis diterima di Lampung Timur, Jumat (14/6).
Rachmi menambahkan bahwa selama ini Kilang Pertamina Plaju telah berhasil mengekspor produk BBM unggulan ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Dalam pasar ekspornya, Kilang Pertamina Plaju telah mendukung aspek keberlanjutan dengan produk ramah lingkungan yang memberikan keuntungan bagi perusahaan, sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
"Kami memiliki produk unggul seperti MFO Low Sulfur, yang merupakan bahan bakar untuk kapal dengan kandungan sulfur rendah. Saat ini, LSFO juga menjadi primadona sebagai bahan bakar rendah sulfur yang digunakan pada industri perkapalan yang menggunakan mesin diesel putaran rendah. Kedua produk ini telah menyumbangkan keuntungan bagi Kilang Pertamina Plaju, sekaligus menunjukkan komitmen kami dalam mewujudkan aspek keberlanjutan lingkungan dalam proses bisnis," ujarnya.
Raih Sertifikasi AEO
Sebelumnya, pada awal Juni 2024, PT Kilang Pertamina Internasional beserta semua unit kerja di dalamnya termasuk Kilang Pertamina Plaju, juga telah memperoleh Sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO) dari Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
AEO merupakan bentuk kerja sama Dirjen Bea dan Cukai bersama Perusahaan Bisnis yang dilandasi sikap keterbukaan dan sikap sukarela untuk mengembangkan inisiatif dan menjalankan bisnis yang berorientasi pada pengamanan risiko-risiko pada pengiriman barang, yang menjadi keprihatinan dan ancaman bersama, baik dalam perspektif global maupun nasional.
Melalui sertifikasi AEO tersebut, diharapkan Kilang Pertamina Plaju mampu terus tumbuh menjadi perusahaan pengolahan minyak dan gas yang diakui dunia sebagai perusahaan yang safe dan secure serta mampu memberikan kontribusi bagi negara termasuk Sumatera Selatan melalui devisa hasil ekspor.
Berita kerja sama
Menurut data ekspor Bea Cukai Palembang, pada 2023, Perusahaan Pengolahan Minyak dan Gas di Palembang dan Banyuasin ini telah merealisasikan ekspor hingga 5,3 juta barel, yang tercatat mampu mendukung neraca perdagangan Sumatera tahun lalu.
Atas kontribusi tersebut, Kilang Pertamina Plaju dianugerahi penghargaan sebagai kontributor devisa hasil ekspor terbesar kedua tahun 2023 dalam ajang Stakeholders Award yang diadakan oleh otoritas Bea Cukai Palembang pada Rabu (12/6).
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Palembang, Andri Waskito yang menyampaikan ucapan apresiasi karena Kilang Pertamina Plaju mampu mewujudkan surplus neraca perdagangan sehingga menambah pendapatan negara.
"Saya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap Kilang Pertamina Internasional dalam hal ini Kilang Pertamina Plaju yang telah membantu negara dan Sumatera selatan melalui sumbangan devisa hasil ekspornya pada tahun 2023. Semoga hal tersebut dapat terus berlanjut dan ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya," ujar Andri.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Rachmi mengatakan pihaknya akan terus memastikan agar kegiatan operasional dan bisnis di Kilang Pertamina Plaju selalu aman dan handal.
"Kilang Pertamina Plaju terus berkomitmen mendukung laju pertumbuhan ekonomi negara, dengan terus mengolah energi terbaik dan menjaga kualitasnya hingga ekspor ke mancanegara," ujar Rachmi melalui keterangan tertulis diterima di Lampung Timur, Jumat (14/6).
Rachmi menambahkan bahwa selama ini Kilang Pertamina Plaju telah berhasil mengekspor produk BBM unggulan ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Dalam pasar ekspornya, Kilang Pertamina Plaju telah mendukung aspek keberlanjutan dengan produk ramah lingkungan yang memberikan keuntungan bagi perusahaan, sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
"Kami memiliki produk unggul seperti MFO Low Sulfur, yang merupakan bahan bakar untuk kapal dengan kandungan sulfur rendah. Saat ini, LSFO juga menjadi primadona sebagai bahan bakar rendah sulfur yang digunakan pada industri perkapalan yang menggunakan mesin diesel putaran rendah. Kedua produk ini telah menyumbangkan keuntungan bagi Kilang Pertamina Plaju, sekaligus menunjukkan komitmen kami dalam mewujudkan aspek keberlanjutan lingkungan dalam proses bisnis," ujarnya.
Raih Sertifikasi AEO
Sebelumnya, pada awal Juni 2024, PT Kilang Pertamina Internasional beserta semua unit kerja di dalamnya termasuk Kilang Pertamina Plaju, juga telah memperoleh Sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO) dari Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
AEO merupakan bentuk kerja sama Dirjen Bea dan Cukai bersama Perusahaan Bisnis yang dilandasi sikap keterbukaan dan sikap sukarela untuk mengembangkan inisiatif dan menjalankan bisnis yang berorientasi pada pengamanan risiko-risiko pada pengiriman barang, yang menjadi keprihatinan dan ancaman bersama, baik dalam perspektif global maupun nasional.
Melalui sertifikasi AEO tersebut, diharapkan Kilang Pertamina Plaju mampu terus tumbuh menjadi perusahaan pengolahan minyak dan gas yang diakui dunia sebagai perusahaan yang safe dan secure serta mampu memberikan kontribusi bagi negara termasuk Sumatera Selatan melalui devisa hasil ekspor.
Berita kerja sama