Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan pihaknya akan berupaya mengendalikan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang kasusnya mulai meningkat di wilayahnya.
Baca juga: Pj Bupati Pringsewu kawal langsung gerakan pencegahan DBD di masyarakat
Baca juga: Dinkes Lampung minta masyarakat lakukan kegiatan PSN guna kendalikan DBD
Baca juga: Pesisir Barat tangani 109 kasus DBD dengan tiga meninggal
"Selain mengendalikan stabilitas harga dan perekonomian, kami juga akan berupaya untuk menjaga kesehatan masyarakat," ujar Arinal Djunaidi di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan bahwa terkait tren peningkatan kasus DBD di wilayahnya maka pihaknya akan berupaya untuk mengendalikannya.
"Kasus demam berdarah dengue yang meningkat ini kita coba kendalikan, saat pandemi COVID-19 saja bisa dikendalikan maka harapannya ini pun mampu dikendalikan," kata dia.
Dia menjelaskan pihaknya akan berupaya dengan sebaik-baiknya menangani kasus DBD untuk tetap menjaga kesehatan masyarakat.
"Pemerintah Provinsi Lampung akan berupaya menangani dan saya yakin mampu menangani kasus demam berdarah dengue ini," ucap dia.
Diketahui dalam upaya menangani kasus DBD telah dikeluarkan Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 38 tahun 2024 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Peningkatan Kasus Infeksi DBD. Seluruh dinas kesehatan di kabupaten serta kota pun sudah melakukan pemetaan daerah-daerah endemis DBD di wilayah masing-masing.
Lalu dinas kesehatan pun telah mulai mendistribusikan logistik guna meningkatkan deteksi dini infeksi DBD di seluruh puskesmas, sekaligus meminta masyarakat untuk aktif melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
Logistik yang didistribusikan sebagai upaya meningkatkan deteksi dini dengue tersebut meliputi rapid diagnostic test (RDT) NS1 atau RDT Combo, kemudian larvasida atau abatisasi dan insektisida yang merupakan cairan untuk fogging.
Berdasarkan data pada Januari 2024 di Provinsi Lampung ada peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan dengan 562 kasus bila dibandingkan bulan yang sama di 2023 yang mencapai 278 kasus.
Ia mengatakan bahwa terkait tren peningkatan kasus DBD di wilayahnya maka pihaknya akan berupaya untuk mengendalikannya.
"Kasus demam berdarah dengue yang meningkat ini kita coba kendalikan, saat pandemi COVID-19 saja bisa dikendalikan maka harapannya ini pun mampu dikendalikan," kata dia.
Dia menjelaskan pihaknya akan berupaya dengan sebaik-baiknya menangani kasus DBD untuk tetap menjaga kesehatan masyarakat.
"Pemerintah Provinsi Lampung akan berupaya menangani dan saya yakin mampu menangani kasus demam berdarah dengue ini," ucap dia.
Diketahui dalam upaya menangani kasus DBD telah dikeluarkan Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor 38 tahun 2024 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Peningkatan Kasus Infeksi DBD. Seluruh dinas kesehatan di kabupaten serta kota pun sudah melakukan pemetaan daerah-daerah endemis DBD di wilayah masing-masing.
Lalu dinas kesehatan pun telah mulai mendistribusikan logistik guna meningkatkan deteksi dini infeksi DBD di seluruh puskesmas, sekaligus meminta masyarakat untuk aktif melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.
Logistik yang didistribusikan sebagai upaya meningkatkan deteksi dini dengue tersebut meliputi rapid diagnostic test (RDT) NS1 atau RDT Combo, kemudian larvasida atau abatisasi dan insektisida yang merupakan cairan untuk fogging.
Berdasarkan data pada Januari 2024 di Provinsi Lampung ada peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan dengan 562 kasus bila dibandingkan bulan yang sama di 2023 yang mencapai 278 kasus.
Baca juga: Pj Bupati Pringsewu kawal langsung gerakan pencegahan DBD di masyarakat
Baca juga: Dinkes Lampung minta masyarakat lakukan kegiatan PSN guna kendalikan DBD
Baca juga: Pesisir Barat tangani 109 kasus DBD dengan tiga meninggal