Lampung Tengah (ANTARA) - Panglima Kodam (Pangdam) II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil menutup kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-119 di Desa Gununghaji Kecamatan Pubian Lampung Tengah.
 
"Hari ini kita tutup kegiatan TMMD ke-119 yang dilakukan secara serentak di lima kabupaten di seluruh Indonesia salah satunya di Sumatera bagian selatan ada di Lampung Tengah," ujar Pangdam di Lampung Tengah, Rabu.
 
Ia mengatakan TMMD ke-119 tersebut merupakan program lintas sektoral dengan melibatkan pemerintah daerah, Polri, instansi dan masyarakat dalam membangun daerah atau desa terisolir ataupun tertinggal.
 
"Program TMMD ke-119 ini bertujuan mempercepat akselerasi pembangunan di daerah terutama bagi daerah terisolir dan tertinggal. Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk kepentingan pertahanan serta kemanunggalan TNI serta rakyat," katanya.
 
Dia menjelaskan program TMMD ke-119 salah satunya yang berlangsung di wilayah Sumatera bagian selatan yang berlangsung selama satu bulan yakni di 20 Februari-20 Maret ini telah dilakukan beberapa kegiatan seperti kegiatan fisik dan non fisik untuk membantu masyarakat.
 
"Nilai utama yang mau ditumbuhkan di TMMD ini adalah terwujudnya kemanunggalan di semua tingkat dan lapisan masyarakat untuk saling bahu membahu membangun kehidupan sosial yang berkualitas serta menciptakan stabilitas keamanan," ucap dia.
 
Menurut dia, dengan berakhirnya kegiatan TMMD ke-119 dapat terus meningkatkan semangat kebersamaan yang ada di tengah masyarakat.
 
"Mari kita pelihara terus kebersamaan, jangan mudah terprovokasi yang bisa merusak kesatuan persatuan bangsa, terus meningkatkan semangat untuk membangun bersama, dan merealisasikan gotong royong yang merupakan warisan budaya, serta jangan lupa untuk memelihara hasil program TMMD dengan sebaik-baiknya agar manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat," tambahnya.
 
Program TMMD di Kampung Gununghaji, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah meliputi program pengerasan jalan sepanjang 2.479 meter, pembukaan badan jalan seluas 1.000 meter.
 
Kemudian pembuatan lima unit gorong-gorong untuk memperlancar kegiatan masyarakat, renovasi musala beserta sarana mandi cuci kakus (MCK), dan pembuatan sumur bor untuk memfasilitasi 35 kepala keluarga di desa setempat yang kesulitan mendapatkan akses air bersih.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024