Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung menyatakan bahwa ketersediaan telur ayam ras di Lampung mencapai 40.634 ton untuk mencukupi konsumsi selama Ramadhan 1445 Hijriah.
"Ketersediaan telur ayam ras untuk konsumsi selama Ramadhan ini diperkirakan ada sebanyak 40.634 ton, yang terdiri dari stok di Februari berjumlah 19.630 ton dan 21.004 ton di Maret," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Lili Mawarti di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan jumlah kebutuhan telur ayam ras total sebanyak 16.233 ton yang terdiri dari 7.616 ton di Februari dan 6.617 ton di Maret.
"Dengan kebutuhan sebanyak 16.233 ton dan ketersediaan 40.634 ton maka ada surplus telur ayam ras sebanyak 24.400 ton yang terbagi di Februari 12.013 ton serta di Maret 12.387 ton," katanya.
Dia menjelaskan harga telur ayam ras saat ini tengah mengalami fluktuasi , di mana di Januari pekan pertama dan ketiga harga masih relatif stabil Rp24.695 per kilogram, dan mulai mengalami kenaikan di pekan keempat sampai Februari sebesar Rp26.649 per kilogram di tingkat produsen.
"Kenaikan harga telur ini terjadi karena penurunan produksi telur di kandang akibat dampak cuaca serta tingginya harga pakan, dan tingginya permintaan di Ramadhan," ucap dia.
Kemudian untuk daging ayam ketersediaan ada 19.071 ton, sedangkan ada 15,8 juta ekor ayam broiler. Sedangkan kebutuhan sebanyak 11,2 juta ekor ayam broiler serta 13.538 ton untuk daging ayam.
"Jadi ada surplus sebanyak 4,5 juta ekor ayam dan 4.852 ton daging ayam bagi konsumsi selama Ramadhan," tambahnya.
Menurut dia untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan ayam broiler dan telur ayam ras di Provinsi Lampung, pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan pakan dan pemerintah pusat tentang alternatif subsidi pakan ternak berupa jagung untuk peternak ayam broiler seperti yang telah dilakukan untuk peternak ayam petelur.
"Harapannya ketersediaan dan harga ini dapat stabil untuk menjaga konsumsi masyarakat," ujar dia.
Ia mengatakan jumlah kebutuhan telur ayam ras total sebanyak 16.233 ton yang terdiri dari 7.616 ton di Februari dan 6.617 ton di Maret.
"Dengan kebutuhan sebanyak 16.233 ton dan ketersediaan 40.634 ton maka ada surplus telur ayam ras sebanyak 24.400 ton yang terbagi di Februari 12.013 ton serta di Maret 12.387 ton," katanya.
Dia menjelaskan harga telur ayam ras saat ini tengah mengalami fluktuasi , di mana di Januari pekan pertama dan ketiga harga masih relatif stabil Rp24.695 per kilogram, dan mulai mengalami kenaikan di pekan keempat sampai Februari sebesar Rp26.649 per kilogram di tingkat produsen.
"Kenaikan harga telur ini terjadi karena penurunan produksi telur di kandang akibat dampak cuaca serta tingginya harga pakan, dan tingginya permintaan di Ramadhan," ucap dia.
Kemudian untuk daging ayam ketersediaan ada 19.071 ton, sedangkan ada 15,8 juta ekor ayam broiler. Sedangkan kebutuhan sebanyak 11,2 juta ekor ayam broiler serta 13.538 ton untuk daging ayam.
"Jadi ada surplus sebanyak 4,5 juta ekor ayam dan 4.852 ton daging ayam bagi konsumsi selama Ramadhan," tambahnya.
Menurut dia untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan ayam broiler dan telur ayam ras di Provinsi Lampung, pihaknya akan berkoordinasi dengan perusahaan pakan dan pemerintah pusat tentang alternatif subsidi pakan ternak berupa jagung untuk peternak ayam broiler seperti yang telah dilakukan untuk peternak ayam petelur.
"Harapannya ketersediaan dan harga ini dapat stabil untuk menjaga konsumsi masyarakat," ujar dia.