Bandarlampung (ANTARA) - Agen BRILink milik Dea Okta Sapikri merupakan usaha yang terletak di dekat perumahan dan tempat lalu lalang kendaraan umum. Lapak tersebut awalnya fokus pada agen BRILink, setelah menjadi agen barulah ibu satu anak ini membuka usaha lainnya yaitu menjual gas dan air galon.
Dari sinilah usaha Dea Okta Sapikri (26) mulai berkembang dan banyak mendatangkan pelanggan. Dea bercerita tentang awal mula dan suka duka dalam membangun usaha tersebut.
Awalnya pada 2020, ia membuka agen BRILink ini, dimana pada tahun yang sama Indonesia dilanda pandemi COVID-19, sehingga orang-orang banyak yang bekerja dari rumah, ada juga yang dirumahkan, pengurangan karyawan dan lainnya.
Berawal dari situlah, ia memberanikan diri untuk membuka dan menjadi agen BRILink, karena menjadi agen ini tidak perlu keluar rumah, bertemu dengan banyak orang dan bepergian jauh. Cukup dari rumah, membuka di rumah dan tidak bertemu dengan banyak orang, paling banyak 1-2 orang setiap transaksi.
Sebelum membuka agen BRILink, Dea bekerja di CV Tour dan Travel Tiket Pesawat, dan saat mulai COVID-19 masuk ke Indonesia jumlah penerbangan dikurangi dan juga dilakukan social distancing dan lainnya. Ini yang membuat Dea harus memutar otak untuk membantu suami mencari tambahan penghasilan.
“Akhirnya pada tahun 2020, saya memutuskan untuk membuka lapak agen BRILink, alhamdulillah sampai saat ini masih beroperasi. Bahkan saya sudah membuka usaha dari hasil menjadi agen BRILink tersebut,” katanya pula.
Sebelum menjadi agen BRILink, ia mengatakan, mendapatkan pelatihan bagaimana cara menjadi agen yang baik, bagus dan terpercaya.
Satu per satu diajari oleh pihak BRI, bahkan ada beberapa standar dan SOP yang harus dilakukan oleh agen BRILink untuk memulai transaksi, seperti kita terima dulu uangnya, lalu kita hitung jumlahnya sudah tepat atau belum. Baru setelah itu kita transaksikan uangnya. Dari situ akhirnya saya bisa lebih berhati-hati lagi dalam operasional.
“Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan, sehingga usaha saya bisa berjalan dengan baik dan mencegah penipuan juga,” katanya lagi.
Menjadi agen BRILink bagi Dea ternyata memberikan dampak yang cukup besar untuk masyarakat sekitar, karena masyarakat bisa melakukan transaksi mulai dari transfer, tarik tunai, token listrik, isi pulsa, isi dana, isi link aja, dan lainnya.
Ibu satu anak ini menjelaskan, menjadi agen BRILink memiliki banyak keuntungannya, salah satunya bisa mendapatkan keuntungan 15 persen setiap hari, sedangkan selama bulan Ramadhan bisa mendapatkan keuntungan mencapai 25 persen.
“Keuntungannya banyak benar bisa mendapatkan 15 persen di hari biasa dan 25 persen pada bulan Ramadhan,” ujarnya pula.
Membuka usaha BRILink sangat menjamin untuk keuntungannya dan sangat membatu UMKM, dan dapat lebih mengenal masyarakat sekitarnya. Karena saat bank tutup, masyarakat tetap bisa melakukan transaksi dengan datang ke agen BRILink tanpa ribet bisa langsung setor dan tunai tarik tunai.
Setelah empat tahun menjadi agen BRILink, Dea memutuskan untuk membuka usaha baru dari hasil keuntungan menjadi agen tersebut yaitu jual gas dan air galon.
“Berawal dari menjadi agen BRILink, saya saat ini sudah memiliki dua usaha, jual gas dan air galon,” katanya pula.
“Sejak gabung jadi agen BRILink, kami lebih paham tentang sistem perbankan. Banyak kenal orang-orang perbankan, tahu cara transaksi yang benar. Lalu kita juga belajar jika ada transaksi gagal bagaimana cara komplainnya. Banyak pembelajaran berharga terkait transaksi digital seperti ini,” ujarnya lagi.
Baca juga: Agen BRILink permudah masyarakat lakukan transaksi
Baca juga: Jadi agen BRILink di toko perabotan Abidzar Jaya
Dari sinilah usaha Dea Okta Sapikri (26) mulai berkembang dan banyak mendatangkan pelanggan. Dea bercerita tentang awal mula dan suka duka dalam membangun usaha tersebut.
Awalnya pada 2020, ia membuka agen BRILink ini, dimana pada tahun yang sama Indonesia dilanda pandemi COVID-19, sehingga orang-orang banyak yang bekerja dari rumah, ada juga yang dirumahkan, pengurangan karyawan dan lainnya.
Berawal dari situlah, ia memberanikan diri untuk membuka dan menjadi agen BRILink, karena menjadi agen ini tidak perlu keluar rumah, bertemu dengan banyak orang dan bepergian jauh. Cukup dari rumah, membuka di rumah dan tidak bertemu dengan banyak orang, paling banyak 1-2 orang setiap transaksi.
Sebelum membuka agen BRILink, Dea bekerja di CV Tour dan Travel Tiket Pesawat, dan saat mulai COVID-19 masuk ke Indonesia jumlah penerbangan dikurangi dan juga dilakukan social distancing dan lainnya. Ini yang membuat Dea harus memutar otak untuk membantu suami mencari tambahan penghasilan.
“Akhirnya pada tahun 2020, saya memutuskan untuk membuka lapak agen BRILink, alhamdulillah sampai saat ini masih beroperasi. Bahkan saya sudah membuka usaha dari hasil menjadi agen BRILink tersebut,” katanya pula.
Sebelum menjadi agen BRILink, ia mengatakan, mendapatkan pelatihan bagaimana cara menjadi agen yang baik, bagus dan terpercaya.
Satu per satu diajari oleh pihak BRI, bahkan ada beberapa standar dan SOP yang harus dilakukan oleh agen BRILink untuk memulai transaksi, seperti kita terima dulu uangnya, lalu kita hitung jumlahnya sudah tepat atau belum. Baru setelah itu kita transaksikan uangnya. Dari situ akhirnya saya bisa lebih berhati-hati lagi dalam operasional.
“Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan, sehingga usaha saya bisa berjalan dengan baik dan mencegah penipuan juga,” katanya lagi.
Menjadi agen BRILink bagi Dea ternyata memberikan dampak yang cukup besar untuk masyarakat sekitar, karena masyarakat bisa melakukan transaksi mulai dari transfer, tarik tunai, token listrik, isi pulsa, isi dana, isi link aja, dan lainnya.
Ibu satu anak ini menjelaskan, menjadi agen BRILink memiliki banyak keuntungannya, salah satunya bisa mendapatkan keuntungan 15 persen setiap hari, sedangkan selama bulan Ramadhan bisa mendapatkan keuntungan mencapai 25 persen.
“Keuntungannya banyak benar bisa mendapatkan 15 persen di hari biasa dan 25 persen pada bulan Ramadhan,” ujarnya pula.
Membuka usaha BRILink sangat menjamin untuk keuntungannya dan sangat membatu UMKM, dan dapat lebih mengenal masyarakat sekitarnya. Karena saat bank tutup, masyarakat tetap bisa melakukan transaksi dengan datang ke agen BRILink tanpa ribet bisa langsung setor dan tunai tarik tunai.
Setelah empat tahun menjadi agen BRILink, Dea memutuskan untuk membuka usaha baru dari hasil keuntungan menjadi agen tersebut yaitu jual gas dan air galon.
“Berawal dari menjadi agen BRILink, saya saat ini sudah memiliki dua usaha, jual gas dan air galon,” katanya pula.
“Sejak gabung jadi agen BRILink, kami lebih paham tentang sistem perbankan. Banyak kenal orang-orang perbankan, tahu cara transaksi yang benar. Lalu kita juga belajar jika ada transaksi gagal bagaimana cara komplainnya. Banyak pembelajaran berharga terkait transaksi digital seperti ini,” ujarnya lagi.
Baca juga: Agen BRILink permudah masyarakat lakukan transaksi
Baca juga: Jadi agen BRILink di toko perabotan Abidzar Jaya