Bandarlampung (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung mengimbau masyarakat tetap menghormati perbedaan dan tetap menyalurkan hak pilihnya dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Mulai 11 Februari kemarin sudah masuk masa tenang dalam rangka menyongsong pemilihan umum yang akan dilaksanakan di 14 Februari mendatang. Oleh karena itu mari bersama-sama untuk mendinginkan suasana dan hati nurani masing-masing," ujar Ketua FKUB Lampung Mohammad Bahruddin saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Menjelang pelaksanaan pemilu masyarakat pun diminta untuk tetap menghormati perbedaan yang ada akibat pilihan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) ataupun calon legislatif (caleg) yang berbeda-beda.
"Kita semua harus menghormati perbedaan pilihan di antara keluarga ataupun kolega, dan hindari golput. Sebagai warganegara harus menyalurkan hak pilihnya dalam pemilihan umum nanti," katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Emosional kita setelah masa kampanye dengan segala dinamikanya mari ditinggalkan dan mulai dinginkan suasana. Ini dilakukan untuk menciptakan pemilu yang damai," ucapnya.
Ia mengatakan semua harus mencermati visi, misi, dan janji politik dari partai politik, capres, cawapres, dan caleg, dengan cermat sebelum menentukan pilihan dan semuanya itu harus dilakukan tanpa adanya intervensi pihak lain.
"Gunakan hak pilih kita dengan rasa penuh tanggung jawab, dari hati nurani yang terdalam. Tanpa paksaan apalagi karena politik uang dan iming-iming pemberian barang," ujarnya.
Ia mengharapkan pemilu kali ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar tanpa adanya kejadian yang tidak diinginkan.
"Semoga pemilu serentak ini bisa berjalan dengan rukun, aman, dan damai. Mari menjaganya bersama-sama dan setiap langkah positif yang diambil akan membawa dampak positif juga bagi semuanya," ujarnya.
"Mulai 11 Februari kemarin sudah masuk masa tenang dalam rangka menyongsong pemilihan umum yang akan dilaksanakan di 14 Februari mendatang. Oleh karena itu mari bersama-sama untuk mendinginkan suasana dan hati nurani masing-masing," ujar Ketua FKUB Lampung Mohammad Bahruddin saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Menjelang pelaksanaan pemilu masyarakat pun diminta untuk tetap menghormati perbedaan yang ada akibat pilihan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) ataupun calon legislatif (caleg) yang berbeda-beda.
"Kita semua harus menghormati perbedaan pilihan di antara keluarga ataupun kolega, dan hindari golput. Sebagai warganegara harus menyalurkan hak pilihnya dalam pemilihan umum nanti," katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Emosional kita setelah masa kampanye dengan segala dinamikanya mari ditinggalkan dan mulai dinginkan suasana. Ini dilakukan untuk menciptakan pemilu yang damai," ucapnya.
Ia mengatakan semua harus mencermati visi, misi, dan janji politik dari partai politik, capres, cawapres, dan caleg, dengan cermat sebelum menentukan pilihan dan semuanya itu harus dilakukan tanpa adanya intervensi pihak lain.
"Gunakan hak pilih kita dengan rasa penuh tanggung jawab, dari hati nurani yang terdalam. Tanpa paksaan apalagi karena politik uang dan iming-iming pemberian barang," ujarnya.
Ia mengharapkan pemilu kali ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar tanpa adanya kejadian yang tidak diinginkan.
"Semoga pemilu serentak ini bisa berjalan dengan rukun, aman, dan damai. Mari menjaganya bersama-sama dan setiap langkah positif yang diambil akan membawa dampak positif juga bagi semuanya," ujarnya.