Bandarlampung (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terutama keamanan kelistrikan menghadapi cuaca ekstrem hingga bencana banjir.
Senior Manager Distribusi PLN UID Lampung, Huslan Husain di Bandarlampung, Kamis, mengatakan bahwa hal yang menjadi prioritas utama adalah keselamatan masyarakat.
Ia menjelaskan, masyarakat wajib memahami apa saja yang harus dilakukan dalam upaya keselamatan kelistrikan ketika terjadi cuaca ekstrem hingga banjir.
"Mengingat listrik sangat berbahaya di daerah lembab, karena air merupakan penghantar listrik. Pertama, matikan segera sumber listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) atau termis pada KWH meter jika air mulai membanjiri rumah atau ada kebocoran air yang mendekati aliran listrik," ujarnya.
Kemudian, cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Ketiga, apabila terjadi banjir, petugas PLN secara sigap memadamkan listrik di wilayah terdampak agar tidak terjadi potensi bahaya listrik lainnya.
"Selain itu, masyarakat juga dapat melaporkan segera kepada PLN melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123 atau hubungi kantor PLN terdekat, jika masyarakat mengetahui terdapat potensi bahaya listrik dampak dari cuaca ekstrem dan banjir," imbuhnya.
Selanjutnya, masyarakat dapat menghubungi instansi terkait penanggulangan bencana akibat cuaca ekstrem seperti banjir, longsor ataupun pohon tumbang.
Dia melanjutkan, setelah banjir surut, pastikan semua peralatan elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering sebelum aliran listrik dinyalakan kembali. Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik.
Penyalaan listrik akan dilakukan dengan didahului oleh penandatanganan berita acara disaksikan oleh Ketua RT, RW atau tokoh masyarakat setempat.
Huslan mengingatkan kepada masyarakat yang akan memasuki kawasan banjir untuk menggunakan alat pengamanan diri seperti sepatu boots karet yang kedap air, sehingga jika melewati genangan air dapat menghindari risiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupun arus listrik bocor.
"Untuk percepatan pelayanan penyalaan, hubungi petugas PLN melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi tersebut merupakan layanan digital yang dapat diakses dimana saja selama 7 hari 24 jam," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN Lampung imbau warga tingkatkan kewaspadaan hadapi cuaca ekstrem
Senior Manager Distribusi PLN UID Lampung, Huslan Husain di Bandarlampung, Kamis, mengatakan bahwa hal yang menjadi prioritas utama adalah keselamatan masyarakat.
Ia menjelaskan, masyarakat wajib memahami apa saja yang harus dilakukan dalam upaya keselamatan kelistrikan ketika terjadi cuaca ekstrem hingga banjir.
"Mengingat listrik sangat berbahaya di daerah lembab, karena air merupakan penghantar listrik. Pertama, matikan segera sumber listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) atau termis pada KWH meter jika air mulai membanjiri rumah atau ada kebocoran air yang mendekati aliran listrik," ujarnya.
Kemudian, cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Ketiga, apabila terjadi banjir, petugas PLN secara sigap memadamkan listrik di wilayah terdampak agar tidak terjadi potensi bahaya listrik lainnya.
"Selain itu, masyarakat juga dapat melaporkan segera kepada PLN melalui aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123 atau hubungi kantor PLN terdekat, jika masyarakat mengetahui terdapat potensi bahaya listrik dampak dari cuaca ekstrem dan banjir," imbuhnya.
Selanjutnya, masyarakat dapat menghubungi instansi terkait penanggulangan bencana akibat cuaca ekstrem seperti banjir, longsor ataupun pohon tumbang.
Dia melanjutkan, setelah banjir surut, pastikan semua peralatan elektronik dan instalasi listrik dalam keadaan kering sebelum aliran listrik dinyalakan kembali. Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik.
Penyalaan listrik akan dilakukan dengan didahului oleh penandatanganan berita acara disaksikan oleh Ketua RT, RW atau tokoh masyarakat setempat.
Huslan mengingatkan kepada masyarakat yang akan memasuki kawasan banjir untuk menggunakan alat pengamanan diri seperti sepatu boots karet yang kedap air, sehingga jika melewati genangan air dapat menghindari risiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, maupun arus listrik bocor.
"Untuk percepatan pelayanan penyalaan, hubungi petugas PLN melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi tersebut merupakan layanan digital yang dapat diakses dimana saja selama 7 hari 24 jam," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN Lampung imbau warga tingkatkan kewaspadaan hadapi cuaca ekstrem