Jakarta (ANTARA) - Timnas Jerman melaju ke final Piala Dunia U-17 2023 setelah menyingkirkan Argentina secara dramatis melalui drama adu penalti dengan skor 4-2 usai bermain imbang 3-3 pada waktu normal di semifinal di Stadion Manahan, Solo, Selasa.
Pada laga ini, tiga gol Jerman yang dicetak Paris Brunner (9', 58') dan Max Moerstedt (69') dan tiga gol Argentina yang dicetak Agustin Ruberto (36', 45+4', 90+7') menghiasi panasnya laga semifinal pertama Piala Dunia U-17 2023.
Atas hasil ini, Jerman tinggal selangkah lagi untuk menorehkan sejarah sebagai tim pertama yang mampu menjuarai Euro U-17 dan Piala Dunia U-17 di tahun yang sama.
Pada laga tersebut, kedua tim saling jual beli serangan dan memamerkan tensi tinggi sejak menit awal.
Tepat setelah laga dimulai, Argentina hampir membuka keunggulan dengan cepat. Bermula dari umpan lambung bek Jerman setelah bola kick-off yang diblok Claudio Echeverri, pemain berjuluk Si Iblis Kecil itu mendapatkan bola dan tinggal berhadapan "one on one" dengan kiper Jerman Kostantin Heide. Echeverri berhasil melewati hadangan Heide, tetapi tendangannya masih gagal menemui jala gawang.
Setelahnya, Argentina mengambil alih jalannya laga, sedangkan Jerman mencuri kesempatan melalui serangan balik. Jerman justru mampu membuka skor terlebih dahulu melalui serangan cepat pada menit ke-8 saat penetrasi Paris Brunner mampu memperdaya kiper Argentina Jeremias Florentin dengan tendangan keras kaki kirinya. Skor 1-0 untuk Die Mannschaft.
Tertinggal satu gol, tim asuhan Diego Placente itu terus melancarkan serangan ke gawang Jerman. Permainan bola-bola pendek tim Tango muda lalu menghasilkan peluang berbahaya pada menit ke-22 melalui tendangan jarak dekat Gustavo Albarracin yang sayangnya masih ditepis Heide.
Baru pada menit ke-35, Argentina mampu menyamakan kedudukan setelah beberapa kali gagal mengonversikan peluang. Agustin Ruberto yang menjadi ujung tombak La Albiceleste mencatatkan namanya ke papan skor setelah menerima umpan Dylan Gorosito yang mencuri bola dari Brunner.
Gol keenam bagi Ruberto dan membuatnya menjadi top skor sementara turnamen. Skor berubah menjadi 1-1.
Di sisa 45 menit pertama, kedua tim saling berlomba untuk menutup babak pembuka itu dengan keunggulan. Pada menit ke-45+3, melalui skema serangan barik cepat Brunner, sang pencetak gol pertama, hampir membuat fans Jerman tersenyum. Sayangnya, tendangan plesing kaki kanannya masih di atas mistar gawang Argentina.
Sebaliknya, beberapa detik setelah peluang emas Brunner, Argentina yang menguasai jalannya laga sejak awal dengan 69 persen penguasaan bola, menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1 setelah Ruberto membuat brace.
Berawal dari kerja sama apik di kotak penalti lawan, Ruberto mengecoh satu pemain sebelum kemudian melesatkan tendangan kaki kanan yang membuat kiper lawan tak bergerak.
Memasuki babak kedua, jual beli serangan kembali langsung tersaji di menit-menit awal. Argentina mendapatkan dua peluang di menit ke-46. Satu menit setelahnya, Jerman hampir menyamakan skor jika tendangan Max Moerstedt dari serangan balik cepat tidak ditepis oleh Florentin.
Saat laga memasuki menit ke-57, Florentin melakukan kesalahan ketika umpan lambungnya dari belakang tidak sempurna dan malah menemui Brunner. Pesepak bola muda milik Borussia Dortmund itu tak menyia-nyiakan kesempatan dan tendangan plesingnya dengan mulus merobek jala Argentina untuk kedua kali sekaligus menghukum kesalahan sang kiper. Skor sama kuat 2-2.
Setelah menyamakan skor, armada Christian Wueck tampil lebih percaya diri. Hasilnya, mereka mampu berbalik unggul pada menit ke-69 ketika sundulan Moerstedt kembali menghukum kesalahan pemain Argentina Juan Villalba yang sebelumnya gagal menghalau bola crossing dengan baik. Skor 3-2 untuk keunggulan Jerman.
Di sisa babak kedua, Argentina terus mencari celah untuk menyamakan skor. Pada menit ke-90, Echeverri memperoleh peluang berbahaya namun tendangan keras jarak dekatnya masih dihalau Florentin. Tiga menit berselang, tendangan pemain pengganti Franco Mastantuono juga turut ditepis oleh kiper Jerman milik klub SpVgg Unterhaching tersebut.
Argentina yang tak menyerah akhirnya mampu menyamakan skor. Melalui kerja sama antara River Plate, Ruberto, dan Echeverri, sang top skor sementara turnamen mencetak hattrick-nya pada laga ini pada menit-90+7 untuk membuat skor kembali sama kuat 3-3 dan melanjutkan laga ke adu penalti.
Di babak adu tos-tosan ini, sayangnya Argentina tidak mampu meneruskan momentum yang mereka ciptakan pada akhir-akhir waktu normal karena dua penendang mereka Mastantuono dan Echeverri gagal mengeksekusi penalti, sedangkan Jerman sukses mengeksekusi empat dari lima kesempatan tendangan untuk memenangkan adu penalti dengan skor 4-2.
Jerman melaju ke partai final Piala Dunia U-17 dan akan memainkan laga puncak pada Sabtu (2/11) pukul 19.00 WIB di stadion yang sama melawan pemenang laga semifinal lainnya antara Prancis melawan Mali.
Sementara itu, kegagalan di semifinal melanjutkan catatan Argentina muda yang belum pernah menembus partai final kejuaraan dwi tahunan ini dari 15 kali partisipasi mereka sejak edisi pertama 1985.
Pada laga ini, tiga gol Jerman yang dicetak Paris Brunner (9', 58') dan Max Moerstedt (69') dan tiga gol Argentina yang dicetak Agustin Ruberto (36', 45+4', 90+7') menghiasi panasnya laga semifinal pertama Piala Dunia U-17 2023.
Atas hasil ini, Jerman tinggal selangkah lagi untuk menorehkan sejarah sebagai tim pertama yang mampu menjuarai Euro U-17 dan Piala Dunia U-17 di tahun yang sama.
Pada laga tersebut, kedua tim saling jual beli serangan dan memamerkan tensi tinggi sejak menit awal.
Tepat setelah laga dimulai, Argentina hampir membuka keunggulan dengan cepat. Bermula dari umpan lambung bek Jerman setelah bola kick-off yang diblok Claudio Echeverri, pemain berjuluk Si Iblis Kecil itu mendapatkan bola dan tinggal berhadapan "one on one" dengan kiper Jerman Kostantin Heide. Echeverri berhasil melewati hadangan Heide, tetapi tendangannya masih gagal menemui jala gawang.
Setelahnya, Argentina mengambil alih jalannya laga, sedangkan Jerman mencuri kesempatan melalui serangan balik. Jerman justru mampu membuka skor terlebih dahulu melalui serangan cepat pada menit ke-8 saat penetrasi Paris Brunner mampu memperdaya kiper Argentina Jeremias Florentin dengan tendangan keras kaki kirinya. Skor 1-0 untuk Die Mannschaft.
Tertinggal satu gol, tim asuhan Diego Placente itu terus melancarkan serangan ke gawang Jerman. Permainan bola-bola pendek tim Tango muda lalu menghasilkan peluang berbahaya pada menit ke-22 melalui tendangan jarak dekat Gustavo Albarracin yang sayangnya masih ditepis Heide.
Baru pada menit ke-35, Argentina mampu menyamakan kedudukan setelah beberapa kali gagal mengonversikan peluang. Agustin Ruberto yang menjadi ujung tombak La Albiceleste mencatatkan namanya ke papan skor setelah menerima umpan Dylan Gorosito yang mencuri bola dari Brunner.
Gol keenam bagi Ruberto dan membuatnya menjadi top skor sementara turnamen. Skor berubah menjadi 1-1.
Di sisa 45 menit pertama, kedua tim saling berlomba untuk menutup babak pembuka itu dengan keunggulan. Pada menit ke-45+3, melalui skema serangan barik cepat Brunner, sang pencetak gol pertama, hampir membuat fans Jerman tersenyum. Sayangnya, tendangan plesing kaki kanannya masih di atas mistar gawang Argentina.
Sebaliknya, beberapa detik setelah peluang emas Brunner, Argentina yang menguasai jalannya laga sejak awal dengan 69 persen penguasaan bola, menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1 setelah Ruberto membuat brace.
Berawal dari kerja sama apik di kotak penalti lawan, Ruberto mengecoh satu pemain sebelum kemudian melesatkan tendangan kaki kanan yang membuat kiper lawan tak bergerak.
Memasuki babak kedua, jual beli serangan kembali langsung tersaji di menit-menit awal. Argentina mendapatkan dua peluang di menit ke-46. Satu menit setelahnya, Jerman hampir menyamakan skor jika tendangan Max Moerstedt dari serangan balik cepat tidak ditepis oleh Florentin.
Saat laga memasuki menit ke-57, Florentin melakukan kesalahan ketika umpan lambungnya dari belakang tidak sempurna dan malah menemui Brunner. Pesepak bola muda milik Borussia Dortmund itu tak menyia-nyiakan kesempatan dan tendangan plesingnya dengan mulus merobek jala Argentina untuk kedua kali sekaligus menghukum kesalahan sang kiper. Skor sama kuat 2-2.
Setelah menyamakan skor, armada Christian Wueck tampil lebih percaya diri. Hasilnya, mereka mampu berbalik unggul pada menit ke-69 ketika sundulan Moerstedt kembali menghukum kesalahan pemain Argentina Juan Villalba yang sebelumnya gagal menghalau bola crossing dengan baik. Skor 3-2 untuk keunggulan Jerman.
Di sisa babak kedua, Argentina terus mencari celah untuk menyamakan skor. Pada menit ke-90, Echeverri memperoleh peluang berbahaya namun tendangan keras jarak dekatnya masih dihalau Florentin. Tiga menit berselang, tendangan pemain pengganti Franco Mastantuono juga turut ditepis oleh kiper Jerman milik klub SpVgg Unterhaching tersebut.
Argentina yang tak menyerah akhirnya mampu menyamakan skor. Melalui kerja sama antara River Plate, Ruberto, dan Echeverri, sang top skor sementara turnamen mencetak hattrick-nya pada laga ini pada menit-90+7 untuk membuat skor kembali sama kuat 3-3 dan melanjutkan laga ke adu penalti.
Di babak adu tos-tosan ini, sayangnya Argentina tidak mampu meneruskan momentum yang mereka ciptakan pada akhir-akhir waktu normal karena dua penendang mereka Mastantuono dan Echeverri gagal mengeksekusi penalti, sedangkan Jerman sukses mengeksekusi empat dari lima kesempatan tendangan untuk memenangkan adu penalti dengan skor 4-2.
Jerman melaju ke partai final Piala Dunia U-17 dan akan memainkan laga puncak pada Sabtu (2/11) pukul 19.00 WIB di stadion yang sama melawan pemenang laga semifinal lainnya antara Prancis melawan Mali.
Sementara itu, kegagalan di semifinal melanjutkan catatan Argentina muda yang belum pernah menembus partai final kejuaraan dwi tahunan ini dari 15 kali partisipasi mereka sejak edisi pertama 1985.