Bratislava, Slovakia (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin kepada komunitas agama di Slovakia menceritakan mengenai hari-hari raya keagamaan di Indonesia yang selalu dimeriahkan oleh seluruh umat lintas agama karena tingginya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Saat Dialog Lintas Agama di Bratislava, Slovakia, Senin waktu setempat, Wapres Ma'ruf menceritakan bahwa hari raya Islam, Idul Fitri di Indonesia selalu ramai. Hal itu karena karena Islam merupakan agama dengan penganut paling banyak di Indonesia.
Namun, kemeriahan dan kekhidmatan dalam perayaan hari raya agama tidak hanya terjadi saat Lebaran saja. Ketika umat Kristiani merayakan Natal, umat muslim dan umat agama lainnya juga turut memeriahkan hari raya umat Nasrani di penghujung tahun tersebut.
Kemeriahan dalam merayakan hari raya keagamaan yang berbeda tersebut menunjukkan keunikan sekaligus toleransi kehidupan di Indonesia, sebagai negara yang memiliki kekayaan keberagaman.
"Uniknya itu kalau hari raya Islam, Idul Fitri itu ramai sekali karena memang jumlah penduduknya banyak sekali tapi ketika Natal dan Tahun Baru juga ramai karena yang ikut merayakannya, yang pulang kampung itu, yang ada di mal-mal itu bukan hanya orang Katolik, bukan hanya orang Kristen tapi orang Islam ikut semua meramaikan itu," kata Ma'ruf.
Dalam dialog itu Wapres Ma'ruf menyerukan toleransi beragama perlu dijalankan di seluruh daerah di dunia. Dia berharap keberagaman umat beragama tidak menjadi unsur pemecah, melainkan menjadi perdamaian seluruh umat.
Hal ini juga sebagai upaya bersama mencari solusi damai atas konflik global, yang salah satu upayanya melalui dialog lintas pemeluk agama.
“Kita harus memperkuat moderasi dan toleransi. Solusi manajemen moderasi beragama merupakan instrumen penting dalam mencegah konflik, sehingga terwujud tatanan dunia yang damai,” katanya.
Turut hadir dalam Dialog Lintas Agama itu para pemuka agama di Slovakia, yakni Presiden Konferensi Uskup Slovakia (President of Slovakia Bishop Conference) Mons Bernard Bober dan Apostolic Nuncio, Nicola Girasoli.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres ceritakan toleransi di RI kepada komunitas agama di Slovakia
Saat Dialog Lintas Agama di Bratislava, Slovakia, Senin waktu setempat, Wapres Ma'ruf menceritakan bahwa hari raya Islam, Idul Fitri di Indonesia selalu ramai. Hal itu karena karena Islam merupakan agama dengan penganut paling banyak di Indonesia.
Namun, kemeriahan dan kekhidmatan dalam perayaan hari raya agama tidak hanya terjadi saat Lebaran saja. Ketika umat Kristiani merayakan Natal, umat muslim dan umat agama lainnya juga turut memeriahkan hari raya umat Nasrani di penghujung tahun tersebut.
Kemeriahan dalam merayakan hari raya keagamaan yang berbeda tersebut menunjukkan keunikan sekaligus toleransi kehidupan di Indonesia, sebagai negara yang memiliki kekayaan keberagaman.
"Uniknya itu kalau hari raya Islam, Idul Fitri itu ramai sekali karena memang jumlah penduduknya banyak sekali tapi ketika Natal dan Tahun Baru juga ramai karena yang ikut merayakannya, yang pulang kampung itu, yang ada di mal-mal itu bukan hanya orang Katolik, bukan hanya orang Kristen tapi orang Islam ikut semua meramaikan itu," kata Ma'ruf.
Dalam dialog itu Wapres Ma'ruf menyerukan toleransi beragama perlu dijalankan di seluruh daerah di dunia. Dia berharap keberagaman umat beragama tidak menjadi unsur pemecah, melainkan menjadi perdamaian seluruh umat.
Hal ini juga sebagai upaya bersama mencari solusi damai atas konflik global, yang salah satu upayanya melalui dialog lintas pemeluk agama.
“Kita harus memperkuat moderasi dan toleransi. Solusi manajemen moderasi beragama merupakan instrumen penting dalam mencegah konflik, sehingga terwujud tatanan dunia yang damai,” katanya.
Turut hadir dalam Dialog Lintas Agama itu para pemuka agama di Slovakia, yakni Presiden Konferensi Uskup Slovakia (President of Slovakia Bishop Conference) Mons Bernard Bober dan Apostolic Nuncio, Nicola Girasoli.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres ceritakan toleransi di RI kepada komunitas agama di Slovakia