Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI menobatkan temu lawak (curcuma zanthorrhiza) sebagai tanaman obat unggulan Indonesia dalam menuju Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.
"Jadi, pada kesempatan ini kita juga meluncurkan temu lawak menjadi tanaman obat Indonesia yang akan kita promosikan," kata Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara Pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam rangka HKN ke-59 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Menkes Budi mengatakan penobatan temu lawak sebagai tanaman obat unggulan Indonesia dilakukan guna meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap obat-obatan tradisional. Hal ini juga diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu.
Dia mengungkapkan temu lawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia karena temu lawak memiliki antioksidan yang baik untuk menangani berbagai penyakit, khususnya yang berkaitan dengan penyakit hati.
Selain itu, penobatan temu lawak sebagai tanaman obat Indonesia unggulan juga terinspirasi dari tanaman ginseng yang menjadi identitas Korea Selatan.
"Orang Korea Selatan itu kalau ketemu kita mulai dari Presiden, Menteri, sampai Dirjennya pasti kasih oleh-olehnya ginseng. Jadi, promosi luar biasa dari Pemerintah Korea Selatan untuk mempromosikan tanaman kesehatan mereka yang namanya ginseng," tambahnya.
Secara khusus, Menkes meminta peran peneliti di Indonesia untuk dapat memaksimalkan potensi temu lawak sebagai obat. Ia juga meminta peran industri farmasi untuk memperbanyak jenis obat yang berbahan dasar temu lawak agar lebih mudah dikenal masyarakat.
Dia meminta peran Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin untuk mempromosikan temu lawak untuk dikonsumsi secara luas oleh masyarakat Indonesia.
"Semoga Bapak Wakil Presiden sehat selalu, panjang umur, sehingga masyarakat bisa meniru, kalau mau umur panjang, banyak-banyaklah minum jamu temu lawak," ucap Menkes.
Wapres yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyambut gembira temu lawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia. Dia berharap langkah itu dapat mendukung pencapaian kemandirian industri farmasi dalam negeri.
"Saya meminta agar diperhatikan dan dijaga mutu, pengawasan produk dari temu lawak ini agar aman dikonsumsi masyarakat. Terhadap obat-obatan tradisional yang sudah terstandar dan diakui sebagai produk bermutu agar terus dipromosikan dan didorong, sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain seperti ginseng dan lain sebagainya," kata Wapres.
"Jadi, pada kesempatan ini kita juga meluncurkan temu lawak menjadi tanaman obat Indonesia yang akan kita promosikan," kata Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin dalam acara Pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam rangka HKN ke-59 yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.
Menkes Budi mengatakan penobatan temu lawak sebagai tanaman obat unggulan Indonesia dilakukan guna meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap obat-obatan tradisional. Hal ini juga diperkuat dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu.
Dia mengungkapkan temu lawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia karena temu lawak memiliki antioksidan yang baik untuk menangani berbagai penyakit, khususnya yang berkaitan dengan penyakit hati.
Selain itu, penobatan temu lawak sebagai tanaman obat Indonesia unggulan juga terinspirasi dari tanaman ginseng yang menjadi identitas Korea Selatan.
"Orang Korea Selatan itu kalau ketemu kita mulai dari Presiden, Menteri, sampai Dirjennya pasti kasih oleh-olehnya ginseng. Jadi, promosi luar biasa dari Pemerintah Korea Selatan untuk mempromosikan tanaman kesehatan mereka yang namanya ginseng," tambahnya.
Secara khusus, Menkes meminta peran peneliti di Indonesia untuk dapat memaksimalkan potensi temu lawak sebagai obat. Ia juga meminta peran industri farmasi untuk memperbanyak jenis obat yang berbahan dasar temu lawak agar lebih mudah dikenal masyarakat.
Dia meminta peran Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin untuk mempromosikan temu lawak untuk dikonsumsi secara luas oleh masyarakat Indonesia.
"Semoga Bapak Wakil Presiden sehat selalu, panjang umur, sehingga masyarakat bisa meniru, kalau mau umur panjang, banyak-banyaklah minum jamu temu lawak," ucap Menkes.
Wapres yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyambut gembira temu lawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia. Dia berharap langkah itu dapat mendukung pencapaian kemandirian industri farmasi dalam negeri.
"Saya meminta agar diperhatikan dan dijaga mutu, pengawasan produk dari temu lawak ini agar aman dikonsumsi masyarakat. Terhadap obat-obatan tradisional yang sudah terstandar dan diakui sebagai produk bermutu agar terus dipromosikan dan didorong, sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain seperti ginseng dan lain sebagainya," kata Wapres.